Satyam Eva Jayate dan Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam

oleh -698 Dilihat

Oleh M. Eri Irawan
Ketua Bidang Kaderisasi dan Ideologi, Banteng Muda Indonesia (BMI) Surabaya

PDI Perjuangan berulang tahun ke-51 pada 10 Januari 2024. Perayaan tahun ini menghadirkan epos, narasi tentang semangat untuk tetap tegak berdiri. Epos tentang sebuah partai yang berjuang untuk demokrasi dan mempertahankan konstitusi.

Ibu Megawati Soekarnoputri selalu berpesan bahwa PDI Perjuangan harus senantiasa bersama rakyat, bermukim di dalam gubuk si miskin, memperjuangkan harapan dan cita-cita mereka. Pemilu adalah medium demokratis untuk menegakkan janji dan cita-cita kaum marhaen dan rakyat Indonesia. Itulah kenapa PDI Perjuangan terus bergerak rampak dalam satu barisan memenangkan rakyat, membikin rakyat juara.

Tapi kemenangan, bagi PDI Perjuangan dan Megawati, haruslah diraih di atas fondasi hukum dan keadilan. Di atas panji demokrasi. Hal yang juga terus diingatkan Bu Mega dalam peringatan ulang tahun PDI Perjuangan ke-51 tahun.

Dalam konteks itulah, Bu Mega adalah satu dari sedikit orang yang cukup otoritatif untuk mengingatkan tentang perlunya pemilu demokratis. Ia pernah merasakan bagaimana pemerintah Orde Baru menekan partai yang dipimpinnya melalui regulasi dan aparat keamanan. Ia dan PDI Perjuangan adalah simbol demokratisasi dan perlawanan terhadap ketidakadilan.

Kita semua masih ingat, bagaimana Bu Mega berada di garis depan untuk mengatakan ‘tidak’ dan ‘cukup’ kepada mereka yang merasa bisa menentukan nasib negeri ini. Bu Mega memimpin gerakan rakyat melawan Orde Baru untuk menghargai kemerdekaan sebagai anugerah dari Tuhan kepada umat manusia, termasuk kemerdekaan untuk bersuara dan berbeda.

Kisah hidup PDI Perjuangan dan Bu Mega adalah cerita tentang wajah Tanah Air yang terus-menerus dimaknai dengan perjuangan, dengan perlawanan terhadap apa yang tiran, dan pembelaan terhadap mereka yang lemah. Kisah yang menyadarkan banyak orang bahwa demokrasi tidak dihadiahkan begitu saja oleh pemegang kuasa, tapi direbut dan diciptakan dari momentum panjang tak berkesudahan—yang memuncak dalam Kongres Luar Biasa PDI di Sukolilo, Surabaya, 1993, yang kemudian melahirkan gelombang kesadaran rakyat hingga lahirlah Reformasi 1998.

Baca Juga :  Gunakan Balai RW Untuk Layanan Warga, Dewan Pertanyakan Anggarkan Biaya Listrik

Bu Mega dalah resonansi panjang dari masa lalu, dari suara Sarinah yang berpesan kepada Bung Karno untuk mencintai ibu kita, rakjat jelata, dan umat manusia. Dia membuat kita menyadari bahwa sesungguhnya perjuangan yang tak boleh berhenti adalah perjuangan untuk menjadi manusia dan memanusiakan manusia. Tidak untuk menjadi sempurna, karena itu milik Tuhan. Namun untuk senantiasa menyadari bahwa diperlukan keikhlasan dan keberanian untuk memperbaiki diri terus-menerus, mencapai kesempurnaan sebagai batasnya.

Maka hari ini, wajar jika kemudian PDI Perjuangan dan Bu Mega adalah pihak pertama yang akan berteriak yang melawan jika hal itu terjadi lagi. Republik ini terlalu mahal untuk dikorbankan memenuhi ambisi dan nafsu personal maupun komunal tertentu. Bu Mega tahu bagaimana Indonesia akan mengalami kemunduran jika tak ada satu pun yang berani bersuara.

Itulah kenapa HUT PDI Perjuangan kali ini mengambil tema “Kebenaran Pasti Menang”. Satyam Eva Jayate. Ini sebentuk optimisme dan keyakinan, bahwa kebenaran selalu menemukan jalannya untuk menjadi kesadaran kolektif masyarakat. Alam mengajarkan kepada kita semua tentang hal itu.

Bersama PDI Perjuangan, Bu Mega menunjukkan bahwa perjuangan selalu heroik, bahwa api perjuangan tak kunjung padam, kendati sekalipun itu berisi rangkaian tindakan-tindakan kecil yang digerakkan dari kampung ke kampung. Dari warga yang merelakan rumahnya dipasangi gambar PDI Perjuangan dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Dari akar rumput yang seolah diam namun tak gentar memenangkan Ganjar. Dari desa-desa hingga kelas menengah kota yang ogah takut dalam membela Mahfud. Tindakan-tindakan kecil itu dalam beberapa hari ke depan akan memuncak dengan kesadaran bersama menyelamatkan demokrasi Indonesia. Salah satunya dengan menentukan pilihan yang benar di bilik suara pada 14 Februari 2024. Untuk PDI Perjuangan. Untuk Ganjar-Mahfud! (sag)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.