Limbah Ikan Bandeng Disulap Jadi Nugget Super! Tim SMP Islam Al Azhar 13 Surabaya Raih Medali Emas dan MYSO Special Award di YISF 2025

oleh -600 Dilihat
Tim SMP Islam Al Azhar 13 Surabaya yang tergabung dalam Five Stars Team as Chranos. Mereka berhasil meraih medali emas kategori Environmental Science serta MYSO Special Award dalam ajang 5th Youth International Science Fair (YISF) 2025.

KILASJATIM.COM, Surabaya – Tim siswa SMP Islam Al Azhar 13 Surabaya yang tergabung dalam Five Stars Team as Chranos Team berhasil meraih medali emas kategori Environmental Science serta MYSO Special Award dalam ajang 5th Youth International Science Fair (YISF) 2025. Kompetisi ilmiah bergengsi ini diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) bekerja sama dengan Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang (UM) dan berlangsung di Kampus Universitas Negeri Malang pada 21–25 Februari 2025.

Ajang ini diikuti oleh 350 peserta dari 75 tim, baik dari sekolah dalam negeri maupun luar negeri, termasuk dari Turkmenistan dan Malaysia, menjadikannya salah satu kompetisi ilmiah tingkat internasional yang paling kompetitif bagi para peneliti muda.

Tim Five Stars Team as Chranos team terdiri dari Daekenzie Ar Rayyan Adityawarman, Felio Altaf Prajatara, Muhammad Farzana Admawidya, Zivara Rahmalika Alyadeena Maricar Sahib, dan Richie Medina Tarwoto. Mereka melakukan penelitian di bawah bimbingan Ali Mustofa & Irene, dengan mengangkat topik inovatif berjudul “Chranos: Fortifikasi Limbah Ikan Bandeng (Chanos-chanos) dan Tepung Suweg (Amorphophallus paeoniifolius) sebagai Nugget Kaya Kalsium.”

Penelitian ini berfokus pada pemanfaatan limbah ikan bandeng, seperti tulang dan sisik, yang kaya akan kalsium. Limbah tersebut kemudian diolah dan dikombinasikan dengan tepung suweg—umbi bernutrisi tinggi—untuk menghasilkan nugget ikan sehat dan bergizi. Permasalahan utama yang diteliti dalam riset ini adalah berapa kandungan proksimat dan kalsium yang terdapat dalam limbah tulang ikan bandeng pada formulasi nugget. Tujuan utama penelitian adalah menentukan kadar proksimat dan kalsium dalam limbah tulang ikan bandeng yang telah diolah menjadi nugget.

Proses penelitian dilakukan melalui serangkaian eksperimen di laboratorium. Tahapan yang dilakukan meliputi ekstraksi bahan dari limbah ikan bandeng, pembuatan nugget dengan campuran tepung suweg, uji proksimat untuk mengetahui kandungan gizi seperti karbohidrat, lemak, dan protein, uji kalsium untuk menentukan kadar kalsium dalam produk akhir, serta uji organoleptik untuk menilai rasa, tekstur, dan tingkat penerimaan masyarakat terhadap produk ini.

Baca Juga :  Selain Diolah Menjadi Fiber dan Oil, Limbah Popok Juga Bisa Dibuat Batako

Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa nugget berbahan dasar limbah ikan bandeng memiliki komposisi gizi dengan kandungan karbohidrat sebesar 24,02%, lemak 14,82%, dan protein 20,44%. Sementara itu, kadar kalsium yang ditemukan dalam nugget ini mencapai 10 mg, yang berarti produk ini berpotensi menjadi alternatif makanan bergizi untuk membantu mencegah stunting. Selain itu, hasil uji organoleptik menunjukkan skor rata-rata 8, yang berarti produk ini dinilai baik dan dapat diterima oleh masyarakat.

Salah satu anggota tim, Daekenzie Ar Rayyan Adityawarman, yang akrab disapa Dae, mengungkapkan kebanggaannya bisa meraih prestasi di ajang internasional ini. Putra dari Brigjen Pol Donny Adityawarman dan Selvi ini berharap prestasi mereka bisa menjadi motivasi bagi anak-anak Indonesia lainnya untuk terus berprestasi di kancah global.

“Saya sangat bersyukur bisa meraih medali emas di ajang internasional ini. Ini bukan hanya kemenangan kami, tapi juga kemenangan bagi sekolah, guru, para orang tua wali murid dan semua yang telah mendukung kami. Ini membuktikan bahwa anak-anak Indonesia mampu bersaing di tingkat dunia dan menunjukkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Semoga prestasi ini bisa menjadi motivasi bagi teman-teman lain di Indonesia untuk berani berkompetisi dan mengembangkan ide-ide mereka, karena kita memiliki potensi yang luar biasa,” ujar Dae.

Lebih dari sekadar penghargaan, inovasi tim ini juga telah mendapatkan hak cipta, menandakan bahwa penelitian mereka memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut. Prestasi ini sekaligus membuktikan bahwa anak-anak Indonesia memiliki kreativitas dan kemampuan dalam menciptakan solusi inovatif untuk berbagai tantangan di dunia sains dan teknologi.

Dengan keberhasilan ini, Five Stars Team as Chranos team tidak hanya mengharumkan nama sekolah mereka, tetapi juga membuktikan bahwa generasi muda Indonesia mampu bersaing secara global dengan karya-karya inovatif yang berdampak nyata bagi masyarakat. (DEN)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.