Ia yang Hendak Gantung Diri

oleh -975 Dilihat

KILASJATIM.COM, Malang – Namanya Citra, ia kawan SMP saya. Cantik seperti artis Nafa Urbach, sekalipun single parent.

Tiga belas tahun kami tak jumpa. Terakhir ketemu saat ia ke pasar, membeli lonsay (lontong sayur) bersama ibu yang meninggal tahun lalu. Ia bekerja sebagai sekretaris redaksi surat kabar di Palangkaraya. Ke Malang, mengikuti kunjungan Presiden SBY atas kerjasama dengan perusahaan.

Sebab sibuk, berbagai urusan kami tak berkomunikasi. Siang tadi, Senin (26/6/23). Kami bertemu di pasar. Bersama anak balita, wajahnya berkaca-kaca.

Singkat cerita ia, berhenti bekerja, berpisah dengan suami barunya dan hampir gantung diri karena pinjol. Hutang yang Rp 3,5 juta menjadi Rp 100 juta.

“Sudah mau bunuh diri, selendang sudah siap. Bayiku nangis tak biarkan. Putus asa, suami gak tanggung jawab. Jahitan bekas operasi robek, debt collector keluar masuk,” ceritanya.

Barang habis disita. Ia ikhlaskan apa saja yang bisa diambil untuk bayar hutang. Dimaki dan diancam, semua dihadapi, ia tidak sembunyi.

“Debt collectornya sampai kasihan. Aku ini dimatikan, dibuatkan surat keterangan kematian agar hutang dianggap lunas,” kisahnya sambil berkaca-kaca.

Saya yang mendengar, jadi terdiam. Ia cantik, pandai dan baik. Jalan hidup membawanya pada titik rendah manusia. Ia pasrah mengikuti skema Tuhan. Dalam doa dan usaha, ia terima pesanan nasi, kue, menjadi cleaning services dan laundry yang baru dijalankan tiga bulan terakhir.

“Asal tidak jual diri. Semua pekerjaan kulakukan. Alhamdulillah lunas,” pungkasnya, sambil minta diri.

Ia pamit pulang, kami berpelukan. Dalam dekap erat tangannya, saya turut merasakan beban yang dialami. Sebab saya perempuan dan ibu yang pernah seprofesi, jurnalis. (tqi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Baca Juga :  Legenda Bernama Beckenbauer

No More Posts Available.

No more pages to load.