Cemas dan Pasrah Lolos UTBK atau Mandiri

oleh -931 Dilihat

Foto: Tqi

KILASJATIM.COM, Malang – Hari pertama pelaksanaan UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer) dalam SNBT (Seleksi Nasional Berbasis Tes) 2024 di Malang diwarnai ketegangan seperti yang terjadi Universitas Brawijaya dan
Universitas Negeri Malang.

Rita, ibu satu anak ini mengantar putranya yang mengikuti UTBK di UM, mengaku cemas dan pasrah. Cemas tidak lolos seleksi penerimaan jalur tersebut dan harus mendaftar di jalur mendiri yang biayanya cukup besar.

“Tahu sendirikan jalur mandiri seperti apa? Pasti gede biaya masuk dan semesterannya,” katanya usai mengantar putranya Haikal, Selasa (30/04/2024).

Ia juga menceritakan jika anaknya mengambil jurusan Ilmu Komunikasi untuk pilihan pertama dan Seni Tari untuk pilihan kedua.

Melihat banyaknya pendaftar, ia pasrah putranya bisa lolos atau tidak. Yang penting sudah usaha dan berdoa.

“Mau memaksa anak ya kasihan. Ia sudah usaha, jadi ya tinggal berdoa saja. Kalau terpaksa mandiri ya, mau bagaimana lagi. Kita bikin santai sajalah, biar tidak stress,” ucapnya.

Sedang Sundari, ibu asal Kepanjen ini sengaja menunggui putrinya yang ikut UTBK di Universitas Brawijaya (UB). Ia berangkat dari rumah sejak pukul 09.00, sebab putrinya mengikuti tes pada gelombang dia yang dimulai pukul 13.00 tapi sebelum jam tersebut harus sudah siap di depan ruangan.

“Rumah saya kan jauh. Takut macet jadi sejak pagi sudah berangkat. Ini saya tunggui, nanggung pulang, jauh dari rumah,” katanya.

Sedang anaknya mengikuti ujian, ia sempatkan jalan-jalan melihat kampus UB. Selain istirahat di masjid menunggu jam selesai tes pukul 16.15.

Ibu dia anak ini, berharap anaknya diterima di Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) UB. Jika tidak lolos seleksi ia mengaku belum tahu akan ikut jalur mandiri atau melanjutkan di universitas swasta. Sebab, putrinya Ayu ingin kuliah di UB.

Baca Juga :  Berakhirnya Drama COD Anggi-Fahmi dan Andriaman Lase

“Belum tahu rencananya kemana? Kalau mandiri mahal. Kalau lanjut di swasta belum tahu di mana. Saya tidak memaksa kampus A, B, C anaknya tidak mau kita repot sendiri, ” ceritanya.

Sedang Azhar salah satu peserta UTBK yang memilih Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UB mengaku, materi soal yang diujikan lumayan sulit. Begitu pula dengan waktu yang diberikan, rasanya tidak cukup. Karena itu beberapa soal dikerjakan dengan terburu-buru.

“Kalau rejeki kuliah disini ya terima. Yang penting sudah usaha. Doakan saja saya diterima,” katanya sambil memacu motornya. (tqi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.