Rupiah Melemas, Saatnya Borong Emas ?

oleh -1129 Dilihat

Oleh : Kanda Diedtara Karya
Public Relation salah satu BUMD Jawa Timur

Emas adalah instrumen investasi yang populer di kalangan masyarakat. Banyak orang mengalihkan sebagian kekayaan mereka ke Emas karena harganya tidak terpengaruh oleh inflasi. Jika Anda ingin mendapatkan keuntungan maksimal dari investasi Emas, disarankan untuk mengikuti perkembangan harga Emas setiap hari. Meskipun harganya fluktuatif, secara umum nilai Emas tetap meningkat. Harga Emas dipengaruhi oleh nilai mata uang dolar Amerika Serikat, serta mata uang Rupiah yang bergantung pada perubahan nilai dolar Amerika Serikat. Ingin tahu tentang hubungan antara nilai mata uang dolar, Rupiah, dan pengaruhnya terhadap harga Emas?

Hubungan antara nilai tukar dolar AS dan harga Emas adalah negatif. Misalnya, ketika Bank Sentral Amerika mengeluarkan kebijakan yang memperkuat mata uang dolar, harga Emas dunia dan lokal akan menurun. Sebaliknya, jika dolar melemah, harga Emas akan naik. Beberapa penyebab korelasi negatif antara Emas dan dolar Amerika adalah permintaan Emas yang tinggi ketika nilai dolar turun, dan kecenderungan orang untuk beralih ke instrumen investasi Emas saat nilai dolar AS turun.

Selain itu, naik turunnya harga Emas dalam negeri atau lokal juga dipengaruhi oleh nilai mata uang Rupiah. Harga logam mulia di Indonesia mengacu pada harga Emas internasional yang menggunakan dolar AS. Pergerakan nilai Rupiah terhadap dolar menjadi penentu harga Emas lokal. Misalnya, jika Rupiah melemah, harga Emas di dalam negeri akan naik.

Beberapa akhir ini, kita dihebohkan dengan kenaikan harga emas yang mencengangkan hingga tembus level tertinggi sepanjang sejarah. Berdasarkan harga emas yang dirilis oleh ANTAM. Logam mulia ANTAM mencapai harga Rp. 1.347.000 per gram (20/04/24). Ini merupakan harga tertinggi secara Year on Year (YoY). Disisi lain nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat mengalami pelemahan hingga tembuh Rp. 16.302 (16/04/24) yang merupakan pelemahan terbesar secara Year on Year (YoY)

Baca Juga :  PT Bumi Suksesindo Hadapi Transisi Dari Emas Kembangkan Tambang Tembaga Bawah Tanah 

Dilansir dari website resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bahwa salah satu penyebab naik turunnya harga emas adalah pergerakan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Apabila nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah maka harga emas dalam negeri akan menguat atau tinggi. Sebaliknya, bila nlai tukar rupiah menguat, maka harga emas dalam negeri cenderung turun.

Setelah memahami hubungan ini, Anda dapat memaksimalkan keuntungan dari investasi Emas yang ada di dalam negeri. Seperti kita ketahui, terdapat produk logam mulia emas dalam negeri yang ternama seperti ANTAM, UBS, Galeri24 dan lain sebagainya . Saat ini, harga-harga emas tersebut mengalami tren penguatan yang menjanjikan. Anda dapat membuat keputusan investasi yang lebih bijak. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk memulai investasi Emas dan mengamankan nilai kekayaan Anda. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.