KILASJATIM.COM, Malang – Langit gelap, mendung menggantung, pagi syahdu dingin tentu. Berasa ingin rebahan saja, tetapi rutinitas menuntut saya beranjak.
Berita pagi dari media cetak mengabarkan bencana banjir dan longsor, di tengah kekhawatiran pemerintah, musim kemarau tiba, kering melanda, sawah kurang air. Nyatanya banjir merendam dan hujan terus datang. Pun pagi ini, matahari tak menunjukkan sinarnya.
Kopi, cokelat dan roti bakar srikaya menjadi pilihan sarapan. Kami bicara apa saja, dari makanan sampai musim liburan yang tinggal sepekan.
“Kita mau kemana? Minggu depan masuk sekolah,” kata Jingga, si bontot yang suka rebahan, sambil menggenggam secangkir cokelat panas.
Saya sampaikan, mau kemana saja boleh. Asalkan senang, cuaca baik, agar piknik lancar. Tanpa sibuk memikirkan banjiran dan tergesa-gesa karena takut kehujanan.
Ia berpikir sejenak, membolak-balik koran, membuka whatsapp dan menghabiskan cokelat panas hingga tandas. Saya biarkan, sambil menikmati sepotong roti dan kopi.
“Kita di rumah saja lah. Kemping ke Bedengan batalkan ae. Adem, hujan pas banjir di sana,” katanya.
Baiklah, saya lega mendengar kalimatnya. Sebab ia yang membatalkan rencana bermalam di alam, di tengah musim ambigu seperti sekarang. Ia usulkan mengisi sisa liburan dengan bikin kue atau ke warung kopi tak jauh dari rumah, sekali pun di rumah tersedia kopi.
Sederet nama kue di sebut dari cookies, puff pastry alias grem, cake serta sederet kue lain. Dan kenari jenis buah berbiji pun masuk didalamnya.
Begitulah pagi kami. Membahas apa saja, siapa saja, bersama dingin dan sarapan yang tidak tersisa. Selamat menikmati akhir pekan. Pilih destinasi tujuan, jangan lupa sarapan. Terpenting utamakan keselamatan. (tqi)
