Pak Yanto Pedagang Barang Antik di Pasar Tawangmangu

oleh -1297 Dilihat

Foto: Tqi

KILASJATIM.COM, Malang – Kepergian itu datang tiba-tiba. Pak Yanto menghembuskan nafas terakhir di bedak kue milik Lilik adiknya di Pasar Tawangmangu, Kota Malang, pagi ini, Selasa (20/2/2024).

Seperti biasa setiap pagi ia berangkat ke pasar mengantar dagangan istrinya Bu Titis yang menjual nasi kuning, sayur dan aneka lauk. Selain membuka papanya sendiri jual beli mebel, kursi, dipan, almari dan rak buku. Semuanya terbuat dari kayu jati, sekali pun tidak baru.

Tak sulit mencari lokasi lapaknya. Ada di sudut utara dari pintu masuk sebelah timur. Sebelah kamar mandi tidak jauh dari tempat penggilingan daging. Atau bertanya pada pedagang dimana letak jual beli mebel, semua menunjuk ke lapak Pak Yanto. Satu-satunya di pasar tersebut.

Kabar kepergiannya yang mendadak membuat sejumlah pelanggannya terkejut. Seperti Mbak Win, ibu empat anak itu mengaku pelanggan setianya. Dari rak susun, almari pakaian, meja-kursi sampai dipan semua dibeli dari Pak Yanto.

“Semua perabot kayu di rumah saya dapat dari dia. Biasanya kalau saya bosan, saya tukar tambah. Jadi ia sering ke rumah, ” katanya disela berbelanja.

Bukan hanya Mbak Win, Bu Santoso warga Jl. Wijaya Kusuma, berkisah jika almari-almari antik dari kayu jati diperoleh dari Pak Yanto. “Kalau ada barang antik, bapak itu memberi tahu. Kalau cocok langsung saya beli. Zaman sekarang mana ada almari dari jati harga bisa ditawar,” begitu ceritanya.

Sebab itu ia merasa kehilangan, sekaligus berduka atas perginya bapak dua anak yang selalu mengabarkan adanya barang-barang berkualitas dengan harga pasaran.

Sedang bagi Mbak Lilik adik ipar Pak Yanto, mengaku terkejut dan kehilangan. Karena pagi sekitar pukul 07.30. Ia melihat kakaknya bersandar pada motor metik yang diparkir di depan lapaknya. Sebab kasihan ia mengajak kakaknya masuk dalam lapak kue milik Bu Lilik yang bersebrangan.

Baca Juga :  Ibu Dia Tidak Opras Tapi Editan

“Pak Yanto saya tuntun, saya suruh duduk di dalam. Katanya ngelu. Pas saya dudukan, badannya lemas, lantas menarik nafas panjang. Terus tidak ada. Saya terkejut, secepat itu lho,” ceritanya.

Ia melanjutkan, semalam, Senin (19/2/2024) laki-laki berkacamata itu masih makan malam bersama di rumahnya. Tidak menunjukkan gejala sakit. Meski sebelumnya gula darah nya sempat tinggi, begitu pula sakit lambungnya. Semua sudah lebih baik, setelah diobati dan menjaga pola makan.

Kabar kepergian yang begitu cepat. Membuat dua putrinya Destri dan Dita terkejut. Keduanya meminta agar jenazah ayahnya segera dibawah pulang, dirawat dan segera dimakamkan.

“Sudah Pak, bapak saya ini sakit mag. Tidak ada apa-apa yang harus dicurigai. Jadi saya minta langsung diserahkan pada keluarga saja. Kasihan bapak saya nanti,” katanya pada petugas yang mendatangi lokasi kejadian.

Selamat jalan Pak Yanto, doa terbaik untukmu. (tqi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.