Korean Culture Night Puncaki Sejong Culture Academy di PCU

oleh -182 Dilihat

KILASJATIM.COM, SURABAYA – Korean Culture Night puncaki seluruh rangkaian kegiatan Sejong Culture Academy (SCA) di kampus Petra Christian University (PCU) yang digelar di Auditorium Gedung Entrance Hall kampus PCU. Selain  peserta Sejong Culture Academy (SCA) 2023, tamu undangan, juga dihadirkan seon saeng-nim (guru) King Sejong Institute (KSI) Surabaya.

Dalam gelaran ini, para peserta SCA 2023 diminta untuk menampilkan bentuk-bentuk kesenian yang sudah mereka pelajari sebelumnya, baik di kelas K-Pop dance, tari kipas, dan taekwondo. Hidangan ala Korea pun tak ketinggalan untuk disajikan menjamu para peserta yang datang sebelum acara resmi dimulai. Ada tteokbokki, Japchae, Korean chicken, dan Kimchi.

Agar makan malam terasa lebih kental dengan suasana Korea, terdapat Samulnori Experience Booth yang menawarkan pengalaman kepada para peserta untuk mencoba secara langsung permainan alat musik khas Korea Selatan.

Samulnori (사물놀이) adalah permainan alat musik perkusi tradisional Korea, dengan permainan empat alat musik yaitu Janggu (gendang berbentuk jam pasir), Kwaenggwari (gong kecil), Buk (gendang besar) dan Jing (gong besar).

Acara dimulai dengan serangkaian sambutan dari Herwindy Maria Tedjaatmadja, S.S., MA-ELT., selaku Direktur KSI Surabaya dan Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito, M.Eng., selaku Rektor PCU.
“Acara ini mengakhiri rangkaian kegiatan Sejong Culture Academy (SCA) 2023. SCA merupakan program dari King Sejong Institute Foundation untuk membagikan pengetahuan mengenai kebudayaan Korea kepada masyarakat umum (terutama di Surabaya). KSI Foundation bertanggung jawab atas anggaran dan mengirimkan langsung pengajar dari Korea, dengan maksud supaya program ini dapat memberikan kesan yang lebih mendalam mengenai kebudayaan Korea pada masyarakat umum tanpa dipungut biaya apapun,” urai Windy.

Baca Juga :  Suarakan Harapan Anak Eks Lokalisasi Dolly, Ubaya Gelar Photovoice

Memasuki penampilan para peserta SCA 2023, mulai dari kelas K-Pop Dance, Tari Kipas Tradisional Korea, dan Taekwondo, saling menunjukkan pesonanya lewat pertunjukan panggung yang mengesankan. Ketiga seon saeng-nim yang hadir juga ikut tampil mendampingi para muridnya.
Jeda setiap penampilan diselingi dengan permainan tradisional Korea bernama Jegichagi. Setiap akhir penampilan, ketiga seon saeng-nim mengapresiasi dan menjelaskan esensi dari masing-masing tampilan.

Salah satu coach bernama Arya mengapresiasi kegigihan seluruh murid dari kelas K-Pop dance. “Mereka semua bukan penari profesional, tapi mau dibentuk, dan mau belajar bersama. Latihan kita hanya tiga jam selama dua hari. Tapi melihat hasil akhirnya tadi, saya rasa itu adalah yang terbaik dari kami,” ungkap coach Arya.

Di sisi lain, Bae Aeri selaku coach dari kelas tari kipas menjelaskan bahwa di Korea, tari kipas disebut dengan Buchaechum dan terinspirasi dari Mugunghwa, bunga nasional Korea Selatan. Sedangkan Na Jinyeong selaku coach dari kelas taekwondo, sedikit membagikan arti dari kata taekwondo itu sendiri.

“Taek berarti kaki, Won berarti tangan, dan Do berarti berjalan untuk hidup yang baik,” ujarnya. Acara ini ditutup dengan penampilan musik spesial dari Seolban Samulnori yang didatangkan langsung dari keluarga asli Negeri Gingseng. Dengan diserahkannya sertifikat serta merchandise, malam itu juga menandai kelulusan dari 33 peserta Sejong Culture Academy 2023.(tok)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News