KILASJATIM.COM, Surabaya: Keputusan Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Surabaya di detik-detik terakhir sebelum pembukaan Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) dengan memodifikasi jalur zonasi menjadi dua mendapatkan acungan jempol Dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya. Karena melalui kebijakan ini, cakupan kecamatan menjadi semakin luas.
Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah menjelaskan, DPRD Kota Surabaya terus mendorong perbaikan sistem penerimaan siswa baru di SMA, SMP maupun SD. Dan keputusan membuat dua zonasi ini adalah langkah tepat yang bisa diterima masyarakat.
Laila juga mengapresiasi Dindik Surabaya yang telah membuat keputusan jalur zonasi hasil modifikasi. Semua stakeholder sudah diajak bicara dan menghasilkan keputusan terbaik. Namun aturan PPDB ini harus makin memudahkan masyarakat mendaftar. Bukan sebaliknya.
“Jangan sampai PPDB tahun ini meninggalkan masalah. Jangan lagi ada protes dan keluhan warga yang merasa jarak rumahnya lebih dekat malah tidak diterima di SMPN yang dituju,” jelas Laila, Senin (22/5/2023).
Pimpinan DPRD Surabaya ini melihat bahwa dengan diberlakukan jalur zonasi dibagi dua, ini menjadi jawaban atas keresahan warga. Kecenderungan masyarakat akan tetap berebut SMP negeri di wilayah kecamatannya. Persoalan muncul kalau di kecamatannya tidak ada SMP negeri.
Akibatnya, masyarakat akan mendesak agar setiap kecamatan didirikan SMP negeri karena banyak siswa yang tidak diterima SMPN. Namun permintaan ini tentu tidak mudah dan melalui proses yang panjang dan rumit. Belum lagi pemerintah juga harus menjamin keberlangsungan SMP swasta.
Laila melihat bahwa sistem PPDB dengan membagi jalur zonasi menjadi dua adalah solusi. “Saya melihat bahwa ini sistem zonasi berkeadilan. Ayo warga Surabaya memanfaatkan sistem ini dengan sebaik-baiknya,” kata Ketua Perempuan Bangsa Surabaya.
Pada kesempatan tersebut, politisi perempuan PKB ini mengingatkan agar panitia PPDB Kota Surabaya lebih siap dan antisipatif atas segala potensi masalah. Bagi masyarakat, memikirkan pendidikan anak dengan memasukkan anak ke SMP negeri adalah tujuan. Meski harus dipahami bahwa banyak SMP swasta di Surabaya kualitasnya banyak yang lebih baik.
Pendaftaran PPDB 2023
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya Yusuf Masruh sebelumnya memastikan bahwa PPDB tahun ini akan diupayakan jauh lebih baik. Terutama jalur zonasi. Pendaftaran jalur ini dibuka mulai 2 Juni 2023 dengan lebih dulu melakukan uji coba pendaftaran.
Pendaftaran PPDB jenjang SMP untuk jalur zonasi dibuka pada 20 – 22 Juni 2023. Pengumuman 23 Juni 2023. Semua pendaftaran secara online. Calon siswa baru mengakses laman ppdb.surabaya.go.id.
Sementara untuk jenjang lainnya yakni TK Negeri, pendaftaran dimulai pada 10 Juni 2023 melalui laman ppdbtk.surabaya.go.id. Untuk jenjang SD Negeri dibuka mulai 25 Juni 2023 dengan mengakses laman ppdbsd.surabaya.go.id.
Seluruh pendaftaran PPDB sekolah negeri tidak dipungut biaya alias gratis. Proses pendaftaran secara online.
Yusuf menjelaskan bahwa khusus jalur zonasi SMP negeri dibagi menjadi dua. Dari kuota 50 persen dari daya tampung kelas, masih dibagi menjadi dua. Yakni Zonasi 1 dan Zonasi 2. Zonasi 1 adalah yang paling dekat dengan sekolah dalam satu kecamatan dengan kuota 35 persen.
Zonasi 2 adalah yang lebih jauh termasuk luar kecamatan dengan kuota 15 persen. “Bisa jadi yang lebih jauh di luar kecamatan jadi Zonasi 1 di kecamatan lain. Silakan dipilih sesuai jarak. Saya rasa ini cukup adil,” kata Yusuf.
Server harus diperkuat
Banyaknya masyarakat yang akan mengakses laman web PPDB dikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya kendala atau touble pada sistem. Untuk itu, Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah memina Dindik Kota Surabaya untuk melakukan antisipasi agar pelaksanaan PPDB pada tahun ini sukses.
“Termasuk hal-hal teknis jangan sampai ada masalah sedikit pun. Jangan sampai ada masalah di web atau aplikasi PPDB secara online ini. Utamanya soal server yang harus dijamin tidak ngadat. Tidak boleh ada trouble sistem PPDB dengan dalih apa pun. Sebab ini saban tahun pasti digelar,” kata Laila.
Ia juga meminta agar Pemkot Surabaya melakukan koordinasi dengan pihak PLN agar supply listrik aman dan tidak ada pemadaman listrik selama pelaksanaan PPDB. “Atau setidaknya menyediakan genset sebagai antisipasi terjadinya pemadaman listrik,” katanya.
Terlebih saat akhir pendaftaran, karena kecenderungan pendaftar PPDB lebih memilih mendaftar pada hari terakhir. Akibatnya banyak pendaftar menumpuk di hari itu sehingga pendaftar menyerbu di hari itu. Situasi ini harus diantisipasi dengan menjamin server PPDB tidak ada masalah sedikitpun. (nia)