KILASJATIM.COM, Surabaya: Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Bahtiyar Rifa’I, memberikan apresiasi terhadap upaya Pemerintah Kota Surabaya dalam merevitalisasi gorong-gorong yang sudah tidak memadai serta membangun saluran baru di berbagai wilayah kota. Program ini dinilai penting dalam meningkatkan kapasitas saluran air guna mencegah banjir dan memperbaiki infrastruktur kota secara menyeluruh.
Meski begitu, ia juga menyoroti beberapa dampak pembangunan, khususnya terkait aspek penghijauan dan infrastruktur pendukung yang memerlukan perhatian lebih lanjut.
Dampak Lingkungan dan Penghijauan
Salah satu isu yang diangkat adalah penebangan pohon di beberapa kawasan akibat proyek saluran tersebut. Warga mengeluhkan bahwa sejumlah wilayah yang sebelumnya rindang kini menjadi panas karena hilangnya vegetasi.
“Kami memahami bahwa pembangunan infrastruktur sering kali membutuhkan pengorbanan, seperti penebangan pohon. Namun, kami berharap pemerintah kota segera melakukan langkah reboisasi. Penanaman pohon baru yang disesuaikan dengan lokasi perlu menjadi prioritas agar area tersebut kembali sejuk dan mampu menyerap karbon dioksida (CO2),” ujar Bahtiyar, beberapa waktu lalu.
Bahtiyar juga menyarankan agar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Pertamanan memanfaatkan bibit pohon yang sudah tersedia dan segera mendistribusikannya ke lokasi yang terdampak. Selain itu, perencanaan penghijauan perlu dipadukan dengan pembangunan infrastruktur agar keberlanjutan lingkungan tetap terjaga.
Masalah Tiang Listrik yang Mengganggu Jalan
Permasalahan lain yang diidentifikasi adalah keberadaan tiang listrik (utilitas) di tengah jalan di sejumlah lokasi proyek. Hal ini dinilai menghambat fungsi jalan, terutama di area yang sempit, dan berpotensi mengganggu lalu lintas, khususnya bagi kendaraan yang bersimpangan.
“Kami meminta pemerintah kota berkoordinasi dengan PLN untuk memindahkan tiang-tiang listrik tersebut ke lokasi yang lebih aman dan tidak mengganggu. Kami memahami bahwa hal ini mungkin membutuhkan alokasi anggaran tambahan, tetapi ini penting untuk memastikan jalan dapat berfungsi secara optimal,” katanya.
Peran Masyarakat dalam Menjaga Infrastruktur Baru
Selain masalah penghijauan dan tiang listrik, Bahtiyar juga menyoroti pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga hasil pembangunan. Infrastruktur baru, seperti saluran air dan jalan yang diperlebar, harus dilindungi agar tidak rusak atau digunakan untuk kepentingan yang tidak sesuai, seperti parkir liar atau lokasi berjualan.
“Kami mengimbau perangkat RT/RW di wilayah proyek revitalisasi untuk bekerja sama menjaga fasilitas yang telah dibangun. Partisipasi masyarakat sangat penting agar hasil pembangunan ini bisa dimanfaatkan secara maksimal sesuai dengan peruntukannya,” pungkasnya.(den)