KILASJATIM.COM, Surabaya – Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) berhasil menekan angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas selama pelaksanaan Operasi Ketupat Semeru 2025. Operasi ini berlangsung mulai 24 Maret hingga 9 April 2025.
Angka Kecelakaan Turun 32 Persen
Direktur Lalu Lintas Polda Jatim, Komisaris Besar Polisi Komarudin, mengemukakan bahwa selama operasi tersebut terjadi penurunan angka kecelakaan lalu lintas sebesar 32 persen, dari 758 kasus pada Operasi Ketupat 2024 menjadi 514 kasus pada Operasi Ketupat 2025. Selain itu, tingkat fatalitas atau jumlah korban meninggal dunia juga menurun drastis sebesar 78 persen, dari 45 orang menjadi 10 orang.
Sinergi dan Partisipasi Aktif Masyarakat
Komarudin menyampaikan bahwa peningkatan mobilitas kendaraan, khususnya di jalur arteri dan jalan tol, tidak menjadi kendala berarti karena Ditlantas Polda Jatim telah melakukan pemetaan titik-titik rawan kemacetan dan kecelakaan, serta menerapkan langkah-langkah preventif.
“Keberhasilan ini tidak lepas dari sinergi antara kepolisian, pemerintah daerah, serta partisipasi aktif masyarakat dalam menciptakan lalu lintas yang tertib dan aman,” kata Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin.
Situasi Kamtibmas Aman dan Kondusif
Situasi keamanan dan ketertiban lalu lintas selama masa Operasi Ketupat berlangsung dalam keadaan aman dan kondusif. Polda Jatim mengapresiasi seluruh pihak, khususnya masyarakat Jawa Timur dan para pemudik, atas kerja sama dan kedisiplinannya dalam berlalu lintas selama pelaksanaan Operasi Ketupat Semeru 2025.
Penurunan Angka Kejahatan
Meskipun terdapat beberapa gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), namun secara umum angka kejahatan dan pelanggaran lalu lintas mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Jumlah kejahatan konvensional tercatat turun sebesar 21,79 persen, dari 1.900 kasus pada tahun 2024 menjadi 1.486 kasus pada tahun ini.