Presiden Joko Widodo Resmikan  Proyek Ekspansi PT Smelting oleh PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik, Jawa Timur

oleh -463 Dilihat

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menandatangani prasasti peresmian ekspansi PT Smelting. (Ist/dok)

KILASJATIM.COM, Gresik –  Presiden Jokowi mengapresiasi upaya PTFI meningkatkan kapasitas pemurnian tembaga di PT Smelting dan berharap munculnya industri baru dari produk turunan tembaga tersebut. Hal tersebut disampaikan Jokowi saat meresmikan  proyek ekspansi PT Smelting oleh PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik, Jawa Timur, Kamis (14/12/2023).

 

Smelter yang beroperasi di bawah bendera PT Smelting itu dibangun atas kerja sama PTFI dengan Mitsubishi. Smelter itu akan mengolah tembaga yang dihasilkan PTFI.

“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, sore hari ini saya resmikan ekspansi PT Smelting di Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur. Saya sangat mengapresiasi langkah PTFI membangun smelter di dalam negeri. Menurutnya, hal ini sejalan dengan upaya pemerintah melakukan hilirisasi industri,” kata Jokowi di Gresik, Kamis (14/12).

Dia menyebut smelter PT Smelting di Gresik meningkatkan produksi olahan tembaga hingga 1,3 juta ton per tahun. Jokowi berkata kapasitas produksi akan meningkat hingga 3 juta ton per tahun setelah smelter baru rampung pada Mei 2024.

“Dan nilai tambahnya ada semua di Indonesia karena dengan itu nanti akan muncul industri baru seperti yang sudah ada juga dalam proses pembangunan untuk copper foil,” ujarnya.

Jokowi mendorong hilirisasi industri terus dilakukan. Menurutnya, langkah ini menjadi pijakan Indonesia untuk menjadi negara maju.

“Semuanya harus dihilirisasikan agar nilai tambah itu ada di negara kita, kesempatan kerja itu ada di negara kita, baik itu di perkebunan, pertanian , perikanan, semuanya. Jangan sampai kita kirim lagi mineral dalam bentuk mentah, bahan-bahan perkebunan pertanian dalam bentuk mentah. Harus minimal setengah jadi atau syukur-syukur bisa barang jadi,” imbuh Jokowi.

Baca Juga :  HUT ke-3, Zest Hotel Berbagi Dengan Panti Asuhan

Ekspansi kapasitas produksi PT Smelting oleh PTFI merupakan salah satu bagian realisasi komitmen perusahaan dalam mendorong percepatan program hilirisasi produk tambang di Indonesia dan menciptakan nilai tambah ekonomi domestik.

 PTFI mendanai seluruh biaya proyek ekspansi yang nilainya mencapai 250 juta dolar AS atau setara dengan 3,7 triliun rupiah. Dengan demikian, kepemilikan saham PTFI di PT Smelting juga meningkat dari 39,5 persen menjadi lebih dari 60 persen.

Proyek ekspansi ini merupakan proyek ekspansi keempat PT Smelting sejak didirikan pada tahun 1996 dan menjadikan momentum ini babak baru dalam sejarah pertumbuhan PT Smelting. Dengan rampungnya pembangunan konstruksi pabrik baru, mereka akan beralih ke mode produksi penuh pada awal tahun depan dengan memproses rata-rata 1,3 juta metrik ton konsentrat tembaga kering per tahun dan memproduksi 342.000 metrik ton katoda tembaga.

Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menjelaskan bahwa dengan penambahan kapasitas produksi di PT Smelting dan beroperasinya smelter kedua PT Freeport Indonesia nanti, maka PTFI akan mampu memurnikan seluruh hasil produksi tambang sebanyak 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun di dalam negeri.

“Hal ini juga sekaligus memenuhi mandat Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) terkait pembangunan smelter,” kata Tony Wenas.

PT Smelting telah beroperasi sejak 1998 dan mendukung strategi kebijakan hilirisasi nasional serta menciptakan nilai tambah ekonomi dalam negeri.

“Saat ini, PTFI sedang merampungkan pembangunan smelter kedua di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Manyar, Gresik. Progres konstruksi smelter PTFI mencapai 83 persen pada akhir November 2023 dan diharapkan selesai pada akhir Desember 2023. Operasi smelter kedua PTFI akan mencapai kapasitas penuh pada akhir Desember 2024,” ujar Tonny.

Baca Juga :  Lantik Timbul Prihanjoko sebagai Bupati Probolinggo, Gubernur Khofifah: Meski Singkat, Perannya Strategis dan Substansial

Proyek ekspansi PT Smelting di Gresik, Jawa Timur, diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo bersama dengan beberapa pejabat lainnya seperti Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir dan CEO Mitsubishi Materials Corporation Naoki Ono. (nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.