Kapolres Gresik, AKBP Arif Kurniawan, menyatakan bahwa operasi ini akan melibatkan 90 personel, terutama dari unit narkoba dan petugas kecamatan setempat. “Target utama meliputi pengguna narkoba, pengedar, dan lokasi-lokasi yang dikenal memiliki aktivitas terkait narkoba,” ujarnya, Senin (9/9/2024).
Arif juga menambahkan bahwa Operasi Tumpas Narkoba Semeru 2024 akan difokuskan di beberapa wilayah yang telah diidentifikasi sebagai hotspot narkoba, termasuk Kecamatan Kebomas, Gresik, Driyorejo, Menganti, dan Wringinanom.
Operasi ini diharapkan dapat menciptakan Kabupaten Gresik yang bebas dari peredaran narkoba serta menekan pasokan dan permintaan narkotika, terutama menjelang Pilkada serentak pada November mendatang. “Operasi ini mendukung upaya pemerintah dalam memerangi penyalahgunaan narkoba dan memastikan lingkungan yang aman menjelang Pilkada 2024,” jelas Arif.
Sementara itu, Kasatresnarkoba Polres Gresik, Iptu Joko Suprianto, menjelaskan bahwa operasi ini akan menggabungkan berbagai strategi penegakan hukum, termasuk penggerebekan, penyisiran, pengumpulan informasi dari informan, serta pengawasan ketat untuk mengidentifikasi tren dan target baru.
Selain penegakan hukum, sosialisasi kepada masyarakat juga akan dilakukan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya narkoba dan mendorong partisipasi masyarakat dalam melaporkan aktivitas mencurigakan. “Dengan pendekatan yang menyeluruh, kami berharap dapat membongkar jaringan narkoba dan menciptakan komunitas yang lebih sehat serta aman,” pungkasnya. (gik)