Pasca Banjir, Dinkes Probolinggo Minta Warga Waspadai Penyakit Leptospirosis

oleh -1020 Dilihat

KILASJATIM.COM, Probolinggo – Pasca banjir yang menimbulkan genangan air di beberapa daerah di Kabupaten Probolinggo, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo meminta masyarakat untuk mewaspadai penyakit leptospirosis.

Plt Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo Tutug Edi Utomo melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Dewi Vironica mengungkapkan leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman Leptospira, SP, masuk ke tubuh melalui kulit luka, selaput ukosa (mata, hidung, mulut) yang kontak dengan lingkungan yang terkontaminasi kencing (urine) tikus yang terinfeksi kuman leptospira.

“Lingkungan terkontaminasi dapat berupa banjir, genangan air, tempat sampah, persawahan, Perkebunan, sungai, sumber air dan lain-lain,” katanya.

Dewi menjelaskan tanda dan gejalanya demam diatas 38,5o C dengan atau tanpa sakit kepala, nyeri otot lemas, mata merah, mual, nafsu makan berkurang, nyeri betis, mata atau kulit kuning, tidak bisa kencing/sedikit dengan warna kecoklatan (seperti teh).

“Apabila menemukan gejala tersebut setelah beraktifitas di lingkungan yang terkontaminasi 1-2 minggu sebelumnya harus segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat,” jelasnya.

Cara pencegahannya jelas Dewi, menghindari kontak dengan lingkungan terkontaminasi, menggunakan APD (alat pelindung diri) ketika beraktifitas dengan lingkungan terkontaminasi (sarung tangan, sepatu boot, masker dan lain-lain) dan higiens sanitasi lingkungan (kebersihan tempat sampah/rongsokan, menutup genangan, mengurangi jumlah tikus dan lain-lain).

“Selain itu, PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) dengan mencuci pakai sabun bagian tubuh yang kontak dengan lingkungan terkontaminasi. Pengobatan Leptospirosis yang terlambat dapat menyebabkan kematian. Segera berobat ke fasyankes apabila mengalami salah satu gejala tersebut,” terangnya.

Terkait dengan tingginya curah hujan dan luapan air tambah Dewi, masyarakat Kabupaten Probolinggo dimohon waspada terhadap penyakit-penyakit yang berpotensi terjadi pasca banjir. Misalnya Leptospirosis, diare, ISPA dan penyakit kulit.

Baca Juga :  National Hospital Luncurkan Layanan USG Fetomaternal Berteknologi Artificial Intellgence Pertama di Jawa Timur

“Hendaknya masyarakat selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai langkah pencegahan terhadap penularan penyakit menular tersebut, senantiasa membantu memberikan edukasi serta mendiseminasikan informasi kepada seluruh masyarakat,” pungkasnya. (bkj)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.