Punya Potensi Bagus, Pemkab Pasuruan Populerkan Duku Rejoso

oleh -583 Dilihat

Foto: Ist/Pemkab Pasuruan

KILASJATIM.COM, Pasuruan – Meskipun dari segi pangsa pasar cukup bagus dan banyak digemari para pecinta buah yang harus rela antri untuk membelinya, Pemerintah Kabupaten Pasuruan tetap intens mempromosikan Duku Rejoso. Diantaranya dilakukan dengan mempopulerkannya melalui beragam publikasi di media online, baik yang diunggah di website maupun membagikan beragam konten di beberapa media sosial.

Kata Pelaksana Harian (Plh.) Bupati Pasuruan, Yudha Triwidya Sasongko, upaya branding buah bercitarasa manis segar tersebut terus dioptimalkan. Menjadikannya sebagai buah lokal unggulan kebanggaan Kabupaten Pasuruan dengan keotentikan rasa manis yang tidak dijumpai pada buah Duku dari daerah lainnya adalah tujuannya.

“Pemkab Pasuruan melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian terus memperkenalkan potensi Duku Rejoso agar lebih dikenal masyarakat. Termasuk juga melibatkan Pak Camat Rejoso dalam menginisiasi Desa-desa lainnya supaya warganya mau mengembangkan budidaya Duku. Sehingga lebih banyak lagi yang akan menanamnya,” ujarnya disela-sela kunjungannya di areal kebun Duku milik salah satu warga Desa Pandanrejo, Kecamatan Rejoso pada hari Kamis (25/4/2024) siang.

Ditambahkannya, tingginya permintaan Duku “Repas”, akronim dari “Rejoso Pasuruan” tersebut masih tidak diimbangi dengan tingkat produktivitas buah yang dihasilkan di seluruh kebun yang tersebar di beberapa Desa di Kecamatan Rejoso. Praktis, banyak calon pembeli yang harus rela mengantri untuk mendapatkannya. Kondisi itu juga yang kemudian mendorong Pemerintah Kabupaten Pasuruan untuk melakukan persuasi terhadap warga di daerah penghasil Duku agar tertarik untuk ikut menanamnya.

Didampingi oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Lilik Widji Asri, Camat Rejoso Alfian Fakhrudin Kurdiamsyah dan Perangkat Desa Pandanrejo, Plh. Bupati Pasuruan berkesempatan berinteraksi dengan beberapa petani Duku yang sedang mengunduh hasil panennya. Mencari tahu kendala yang dihadapi dalam membudidayakan buah eksotik kaya vitamin C tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan menanam bibit buah Duku di sekitar pohon produktif, bantuan dari PT Cheil Jedang Indonesia melalui program Corporate Social Responsibility-nya.

Baca Juga :  Pusdiklat Unitomo Bersinergi dengan DPRD dan Pemkab Blitar Melalui Bimtek  

“Potensi Duku Rejoso yang rasanya manis, berbiji kecil dan berdaging tebal ini luar biasa. Karena itu harus terus kita kembangkan bersama-sama. Selain melakukan sosialisasi ke warga supaya tertarik membudidayakannya untuk memenuhi tingginya permintaan buah Duku dari para konsumen, Pemkab Pasuruan juga bekerjasama dengan perusahaan di area Rejoso. Diantaranya dirupakan dalam bentuk pembelian bibit tanaman Duku yang sekarang ini kita tanam di kebun,” ujarnya dengan bersemangat.

Sementara itu dalam perbincangan yang dilakukan di kebun Desa Pandanrejo, salah satu petani Duku, Kasan menceritakan beberapa problemnya selama mengembangkan Duku “Repas”. Diantaranya persoalan mahalnya pupuk yang ia rasakan bersama rekan-rekannya. Oleh karenanya, pria paruh baya berpembawaan jenaka tersebut berharap ada bantuan subsidi pupuk dari Pemerintah Kabupaten Pasuruan atau dari perusahaan sekitar.

Diketahui, potensi buah tropis yang penampakan sekilasnya mirip dengan buah Langsep itu banyak ditanam di beberapa Desa di Kecamatan Rejoso. Seperti di Desa Pandanrejo dengan jumlah tanaman yang menghasilkan sebanyak 300 pohon dan produktivitas hasil panen antara 50-250 kg/pohon. Di Desa Kawisrejo, jumlah tanaman yang menghasilkan 63 pohon dengan produktivitas 100-200 kg/pohon.

Sedangkan di Desa Ketegan, jumlah tanaman yang menghasilkan 75 pohon dengan produktivitas 50-100 kg/pohon. Di Desa Sadengrejo, jumlah tanaman yang menghasilkan 25 pohon dengan produktivitas 100-300 kg/pohon. Tidak hanya di situ saja. Duku super manis juga dibudidayakan di Desa Rejoso Kidul dengan jumlah tanaman 53 pohon dan produktivitas 50-100 kg/pohon. (sat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.