Kasus DBD di Trenggalek Naik 734 Persen pada 2024

oleh -615 Dilihat

KILASJATIM.COM, Trenggalek – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Trenggalek mengalami lonjakan signifikan pada tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Trenggalek, jumlah kasus DBD meningkat lebih dari tujuh kali lipat, dari 129 kasus pada tahun 2023 menjadi 948 kasus pada 2024. Kenaikan ini mencapai 734 persen.

Kepala Dinas Kesehatan Trenggalek, Sunarto, menjelaskan bahwa peningkatan tersebut merupakan bagian dari siklus lima tahunan yang kerap terjadi.

“Siklus lima tahunan ini berulang di tahun 2024, sebelumnya DBD juga melonjak pada tahun 2019,” kata Sunarto.

Dari total kasus DBD tahun lalu, terdapat satu korban jiwa. Berdasarkan kelompok usia, populasi paling rentan terkena DBD adalah usia 15-44 tahun, dengan persentase mencapai 49,05 persen. Berikut rincian kasus berdasarkan kelompok usia:

  • Usia 15-44 tahun: 49,05 persen
  • Usia 5-14 tahun: 29,64 persen
  • Usia 1-4 tahun: 3,27 persen
  • Bayi di bawah satu tahun: 1,48 persen
  • Usia di atas 44 tahun: 16,56 persen

Kecamatan Karangan menjadi wilayah dengan jumlah kasus DBD tertinggi di Trenggalek.
“Puskesmas Karangan menjadi daerah dengan laporan kasus tertinggi di Trenggalek tentang DBD,” tambah Sunarto.

Untuk mencegah lonjakan kasus DBD, Dinas Kesehatan Trenggalek telah melakukan berbagai langkah antisipasi, termasuk:

  • Mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.
  • Melakukan pemeriksaan jentik nyamuk secara berkala.
  • Memberikan sosialisasi hingga ke tingkat masyarakat bawah.

Sunarto juga menegaskan pentingnya penerapan metode 3M, yaitu:

  1. Menguras penampungan air.
  2. Menutup tempat penyimpanan air.
  3. Memanfaatkan barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.

Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat menekan penyebaran DBD dan mengurangi risiko terhadap masyarakat. (uul)

Baca Juga :  Wabup Irwan Pastikan Keluarga Bisa Ikut Proses Pemulasaran Jenazah Covid-19 di RS 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.