Bandoe Widiarto, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia, dan Rizki E Wimanda, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia, bersama dengan Laksmana Pertama Isswarto M.TR. Opsla CHRMP Kepala Staf Koarmada II dan para perwakilan perbankan serta pejuang Rupiah turut hadir dalam kegiatan ini sesaat sebelum keberangkatan, Selasa (28/11/2023) (ist/dok)
KILASJATIM.COM, Surabaya – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Jawa Timur bersama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) Koarmada II bersinergin menggelar “Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) 2023” Selasa (28/11/2023) guna memastikan ketersediaan uang Rupiah di wilayah Terdepan, Terluar, dan Terpencil (3T) Indonesia.
Bandoe Widiarto, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia, dan Rizki E Wimanda, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia, bersama dengan Laksmana Pertama Isswarto M.TR. Opsla CHRMP Kepala Staf Koarmada II dan para perwakilan perbankan serta pejuang Rupiah turut hadir dalam kegiatan ini.
Menurut Bandoe Widiarto, sinergi antara BI Jatim dan TNI AL Koarmada II dalam ERB ini penting dan diharapkan dapat berlangsung secara berkesinambungan.
Sudah lebih dari 400 pulau yang telah dijangkau melalui pendistribusian oleh para pejuang Rupiah di daerah 3T “Tantangan geografis di NKRI bukanlah hal yang mudah, terutama di wilayah 3T. Oleh karena itu, kerja sama dengan TNI AL menjadi kunci.
“Kegiatan ini memberikan manfaat tidak hanya dalam hal uang yang layak edar, tetapi juga adanya kebahagiaan atas perhatian yang kami berikan kepada masyarakat di wilayah-wilayah terdepan ini,” ujar Bandoe.
Dalam misi ekspedisi ini, Duta CBP dari Bank Indonesia tidak hanya membawa uang dalam program Kas Keliling 3T senilai Rp6,2 miliar, melainkan juga memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk mengenali keaslian uang dengan metode 3D dan 5J.
“Kami mengirim Duta CBP 3T ke tiga pulau dengan tujuan mengelola uang lama yang tidak layak pakai dan memberikan edukasi mengenai penggunaan uang Rupiah. Dengan 3D, kami memastikan keaslian uang dengan cara diraba, diterawang, dan dilihat. Sedangkan dengan 5J, kami mengedukasi untuk tidak melakukan hal-hal seperti mencoret, melipat, atau meremas uang. Ini penting untuk menjaga stabilitas Rupiah,” jelas Bandoe.
Sementara itu, Laksmana Pertama Isswarto M.TR. Opsla CHRMP Kepala Staf Koarmada II menjelaskan bahwa sinergi antara TNI AL dan BI dalam program ini bertujuan untuk menjaga Rupiah sebagai alat pembayaran sah serta memperkuat ekonomi masyarakat di daerah 3T.
“Kas keliling ini tidak hanya memperkuat perekonomian di daerah 3T, tetapi juga menjaga kesatuan dan kecintaan terhadap Rupiah sebagai simbol kebanggaan bagi kita semua,” jelasnya.
Kegiatan ekspedisi ini meliputi penyediaan uang layak edar, bantuan sosial, dan edukasi Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah. Pemberangkatan kas keliling yang membawa 6,2 miliar rupiah menggunakan armada Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Surabaya-591 dilaksanakan di Pelabuhan Angkatan Laut Koarmada II Surabaya . (nov)