Curhatmu Seperti Mango Coffee di Perempatan Jalan

oleh -1148 Dilihat

Foto: kilasjatim/tqi

KILASJATIM. COM, Malang – Ini tentang kawan yang sedang mengeluh. Tentang anaknya yang ingin kawin dan ia merasa tidak dihargai. Sebab, semua urusan didikte ayah si perempuan.

“Dengarkan, aku harus bagaimana? Apa-apa kata ayahnya D. Tidak ada pendapatku didengar,” kata perempuan di hadapan saya.

“Lantas, maumu bagaimana?” saya menanggapi.

“Maksudku, jangan terburu-buru menikah. Lihat latar belakang keluarganya, baik atau tidak? Selesaikan dulu kuliah. Meski sekarang sudah bekerja,” katanya, seolah memarahi saya.

Sambil menceritakan ini dan itu. Saya diam sambil mendengar keluh kesah. Makanan hampir tandas. Cerita belum usai, masih panjang nampaknya. Hanya berkata iya dan mengangguk saja, menanggapinya.

“Sudahlah, damai sama keadaan. Kawinkan saja. Daripada anakmu yang kenapa-kenapa. Toh pindang itu sudah membekap kucing sekian waktu. Jelas bukan keluarga baik-baik. Mana ada orangtua mengijinkan pemuda tinggal di rumahnya dari petang sampai pagi,” kata saya.

Bukanya menerima saran. Kawan saya langsung naik pitam. Ia membuang muka merah padam. Dimakinya saya, kawan yang tidak solid. Ini-itu dan sederet kata-kata indah bila diingat akan sakit hati.

Tapi, bagaimana lagi. Ini tentang bujang yang sedang kasmaran. Belum pernah pacaran, sekali kenal perempuan langsung ketemu yang suka menikam. Jadi, saran saya, kawinkan. Benar bukan?

Sekali lagi, ibunya si bujang tidak terima. Malah marah, katanya mendukung ketidak benaran. Saya harus bagaimana? Keadaan sudah demikian. Perempuan dan keluarganya sama-sama penebar jala.

Jika kamu laki-laki, mendapat fasilitas VVIP di rumah perempuan, anggap rumah sendiri 24 jam. Apa yang kamu pikirkan? Jangan tanya saya, pasti tahu jawabnya.

Begitulah curhat kawan saya, tadi pagi. Sebab marah ia pergi meninggalkan meja warung kopi di perempatan, tempat kami janjian. Saya lanjutkan minum mango coffee, yang tinggal setengah. Saya nikmati minuman dalam gelas bening. Sensasi pahitnya kopi dan manisnya mangga kian terasa. Mungkin seperti kisah kawan saya tadi. (tqi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Baca Juga :  Kembangkan Startup, KemenkopUKM Gelar Workshop Kolaborasi

No More Posts Available.

No more pages to load.