Berkinerja Moncer, Dirkeu PG Sabet Indonesia Best CFO 2022

oleh -549 Dilihat
Istimewa

KILASJATIM, Gresik: Direktur Keuangan dan Umum PT Petrokimia Gresik (PG), Budi Wahju Soesilo dinobatkan sebagai “Indonesia Best CFO (Chief Financial Officer) 2022” dengan predikat penilaian “Very Good” oleh SWA Media Group secara virtual

Diketahui, hingga Agustus 2022, net income PG mencapai lebih dari Rp2 triliun, atau sekitar 146 persen dibandingkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2022 yang besarnya mencapai Rp1,13 triliun. Pendapatan hingga caturwulan II 2022 ini juga jauh lebih besar apabila dibandingkan dengan net income di tahun 2021, yaitu Rp1,5 triliun.

Soesilo menyampaikan bahwa, sejak pandemi Covid-19 hingga saat ini, sektor keuangan industri secara global menghadapi tantangan dahsyat, mulai dari naiknya biaya-biaya yang disebabkan tingginya inflansi, suku bunga, hingga krisis global. Begitu juga tuntutan investasi di bidang teknologi juga semakin besar untuk meningkatkan efisiensi operasional perusahaan.

Alhamdulillah PG mampu beradaptasi menghadapi tantangan-tantangan yang ada selama pandemi Covid-19 maupun masa kebangkitan ekonomi pascapandemi. Hal ini ditunjukkan dari kinerja keuangan perusahaan yang menunjukkan tren positif,” kata Soesilo beberapa waktu yang lalu.

Soesilo mengungkapkan, kinerja keuangan tersebut diperoleh setelah perusahaan berhasil menghadapi gempuran tantangan, termasuk di bidang keuangan. Pertama adalah kenaikan harga bahan baku utama pupuk yang sebagian diperoleh melalui impor, antara belerang, phosphate rock, amoniak, asam fosfat, asam sulfat, diammonium phosphate (DAP), dan KCL. Konflik peperangan di kawasan Eropa yang hingga saat ini terjadi juga memberikan dampak terhadap harga bahan baku pupuk tersebut.

“Di sisi lain, bahan baku yang diperoleh dari impor menyebabkan cash outflow PG dalam bentuk Dollar Amerika Serikat, padahal cash inflow kami dalam bentuk Rupiah. Volatilitas nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat juga menjadi tantangan tersendiri,” ujarnya.

Baca Juga :  Subholding Gas Pertamina Penuhi Kebutuhan Gas PLTMG Baloi, Dukung Ketahanan Listrik di Batam-Bintan

Untuk menghadapi tantangan tersebut, PG telah mengantisipasi peningkatan kebutuhan modal kerja akibat kenaikan nilai rupiah dengan menjamin ketersediaan sumber pendanaan yang beragam. Selain itu, juga melakukan efisiensi malalui Cost Reduction Program (CRP) pada semua lini operasional, khususnya pada biaya produksi dan ongkos distribusi agar harga produk lebih kompetitif. Adapun hasil dari program CRP yang dilakukan hingga Oktober 2022 telah mencapai Rp194,7 miliar.

“Pesaing kedepan tidak hanya produk dari dalam negeri, tapi juga pupuk impor yang harganya jauh lebih murah. Kompetitor kami yang berasal dari luar negeri adalah mereka yang memiliki bahan baku, bisa jadi ongkos produksi mereka juga lebih murah,” tandasnya.

Sementara dalam implementasi ESG (Environment, Social and Governance) di bidang keuangan, PG memiliki program Distributor Financing, dimana strategi ini menjadi salah satu nilai tambah pada penilaian ajang ini. PG bekerja sama dengan perbankan untuk memberikan pendanaan kepada distributor sehingga penebusan pupuk nonsubsidi bisa dijalankan dengan mudah.

“Produk-produk inovatif PG apabila tidak didukung oleh jaringan distribusi yang baik, maka akan mustahil memberikan hasil yang optimal bagi perusahaan,” ujar Soesilo.

Terakhir, ia pun mengungkapkan strategi-strategi keuangan yang dijalankan PG sejatinya tidak hanya memberikan dampak positif bagi perusahaan semata, tapi juga memiliki rantai manfaat bagi kesejahteraan petani, kemajuan serta keberlanjutan pertanian Indonesia maupun ketahanan pangan nasional.

“Prestasi ini merupakan capaian bersama, buah kolaborasi semua sektor yang ada di PG, karena itu saya dedikasikan untuk perusahaan. Prestasi ini berhasil dicapai berkat dukungan tim dan sistem yang baik sehingga PG mampu menjalankan bisnis ini dengan baik dan lancar,” tutupnya.(KJ3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.