Surabaya, kilasjatim.com: Setelah gagal menggelar Jambore Suporter, Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jatim akan mengusulkan program kerja terakhir Asprov PSSI Jatim itu ke Kongres tahunan PSSI yang akan dilaksanakan di Bali, Januari 2019.
“Jambore suporter ini penting, sehingga kami memandang perlu untuk diusulkan ke kongres tahunan PSSI, Januari tahun depan,” kata Ketua Asprov PSSI Jatim, Ahmad Riyadh di Surabaya, Rabu (5/12/2018).
Riyadh mengaku tidak mudah menggelar jambore suporter secara mandiri. Sebab, biaya yang dikeluarkan besar sekali. Ini karena suporter yang dilibatkan dalam jambore mencapai ribuan orang.
“Nah, kalau PSSI yang menggelar lain ceritanya. Karena jadi program nasional, maka biaya bisa ditanggung bersama-sama. Jadi beban yang harus ditanggung asprov ringan,” ujarnya.
Asprov PSSI Jatim sendiri, sudah mengagendakan jambore suporter akhir tahun. Namun, program tersebut urung dilaksanakan karena berbagai faktor. Termasuk, besarnya anggaran yang dikeluarkan.
“Tarulah untuk satu klub, misalnya Persebaya Surabaya, diambil 50 suporter. Nah, kalau dikalikan 25 klub sudah berapa orang. Belum lagi suporter dari klub divisi 1 dan 2. Ingat menyatukan suporter dalam jumlah besar tidak mudah,” ungkapnya.
Kesulitan lainnya, adalah akomodasi peserta jambore. Hotel yang siap menampung ribuan suporter, utamanya di daerah-daerah sangat minim. “Bisa juga diinapkan di asrama milik Kodam atau tenda-tenda. Namun, tetap saja agak ribet,” ungkapnya.
Yang ideal, tambahnya, jambore suporter digelar oleh PSSI. Waktu yang tepat untuk mengadakan jambore suporter, yakni sebelum kompetisi diputar. “Nah, soal teknisnya, kita serahkan sepenuhnya kepada PSSI,” tandasnya.
Di sisi lain, tambahnya, Asprov merupakan kepanjangan tangan PSSI. Sehingga, mau tidak mau program yang dibuat asprov harus linier. “Makanya kita usulkan jambore suporter bisa digelar oleh PSSI,” imbuhnya. (wah)
