KILASJATIM. COM, Surabaya – Wali Kota Eri Cahyadi pastikan Surabaya tetap aman dan kondusif pasca dialog dengan organisasi masyarakat yang akhirnya batal menggelar aksi demo selama 5 hari terkait penertiban juru parkir liar.
Eri menyebut, aksi yang awalnya digelar mulai Senin (15/6) itu akibat adanya salah paham terkait menerima informasi yang diterima tanpa melakukan kroscek.
“InsyaAllah tidak ada (demo) karena ketika kami jelaskan, ketika tahu artinya seperti ini, baru ‘oh begini toh’. Karena kalau orang tidak mengerti kan, akhire ono (akhirnya ada) fitnah A, fitnah B, fitnah C. Tapi ketika dijelaskan gamblang ya berarti yowes (ya sudah) bener. Makannya kami jalan bersama,” bebernya di Balai Kota, Sabtu (13/6/2025).
Pihaknya menegaskan komitmen Pemkot Surabaya untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan di Surabaya, khususnya dalam hal parkir.
“Kalau kita ingin menjaga Surabaya, kalau kita ingin menjaga petugas parkir, maka satu, jangan menarik parkir di atas karcis yang sudah ditentukan. Kedua, jangan menarik uang tanpa karcis. Wes beres toh? (sudah beres kan?) Warga Suroboyo kan penginine ngunu tok toh? (inginnya hanya begitu kan?) Aman, nyaman,” jelasnya.
Pihaknya meyakini, warga Surabaya, termasuk seluruh Ormas dan berbagai Suku yang sedang berada di Surabaya, memiliki semangat untuk menjaga Kota Surabaya.
“InsyaAllah, semua orang Surabaya itu luar biasa. Semua Ormas-nya luar biasa. Semua Suku Batak-nya luar biasa. Semua Suku Madura-nya luar biasa. Semua Suku Jawa-nya, Surabaya ini luar biasa, Suku Ambonnya, semua suku luar biasa,” pungkasnya. (CIT)