Uskup Surabaya, Pamerkan Lukisan Karyanya

oleh -103 Dilihat

KILASJATIM.COM, SURABAYA – Sebanyak 18 lukisan karya Monsinyur Agustinus Tri Bufi Utomo Uskup Surabaya, menampilkan refleksi mendalam tentang iman, kehidupan, dan kasih Kristus yang menjadi jangkar kehidupannya. Dikemas dalam pameran yang dijadwalkan bakal berakhir pads 23 Maret 2025.

Sejak masa frater, Monsinyur Didik  menunjukkan bakat melukisnya secara terbuka. Namun, bagi dirinya, seni bukan sekadar ekspresi visual, melainkan luapan pengalaman batin yang ingin ia bagikan. Banyak lukisannya diberikan kepada orang lain dengan berbagai alasan, sebagai wujud kepedulian dan cinta kasih.

“Tema pameran kali ini cukup mendalam: Love Affair, bukan dalam konotasi negatif, tetapi sebagai bentuk keterikatan yang mendalam terhadap panggilan imamat dan Tuhan. Dengan Tuhan pun kita bisa mengalami love affair,” tuturnya, Selasa (11/3/2025). Pameran Bishop’s Love Affair sendiri dibuka untuk umum mulai 25 Februari hingga 23 Maret 2025.

Lukisan-lukisan Monsinyur Didik berbicara tidak hanya melalui bentuk, tetapi juga melalui jiwa dan roh. Beberapa karyanya mencerminkan pergulatan batin dan refleksi spiritualnya. Salah satu lukisan yang menarik perhatian adalah gambaran seorang anak yang menerawang jauh ke depan dengan seutas karet di mulutnya. Lukisan ini mencerminkan keprihatinannya terhadap masa depan anak-anak di Kalimantan, di tengah maraknya konversi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit. Monsinyur Didik menggambarkan bagaimana perubahan ini dapat mengancam keseimbangan ekosistem dan berujung pada kekeringan.

Lukisan lain yang tak kalah menarik adalah sosok ibu berkebaya dengan sanggul sederhana, tengah menyusui bayinya. Menurut Monsinyur Didik, ini adalah gambaran Bunda Maria dalam versi Jawa. “Kalau Maria ada di Jawa, ya seperti itu penggambarannya. Dia kuat, tangguh, dan penuh kasih dalam menyusui Yesus, anaknya,” katanya. Dalam berkarya, Monsinyur Didik tidak terikat pada satu aliran tertentu. Ia menggambarkan proses kreatifnya seperti anak kecil yang menggambar dengan spontan, mengikuti suara hati. “Saya melukis seperti anak kecil, hanya mengikuti apa yang ingin saya gambar,” ungkapnya.

Baca Juga :  Cek Tiroid Gratis FK UKWMS, Ingatkan Lansia Skrinning Kesehatan

Sementara itu, Niken warga Kutisari yang hadir di arena pameran menyampaikan bahwa goresan pada karya tersebut. “Sungguh romo monsinyur punya energi luar biasa. Karya yang ditampilkan sangat menarik. Ditengah kesibukannya memimpin umat, ternyata beliau masih mampu menghasilkan karya luar biasa,” ujar Niken.(tok)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News