Trenggalek Gandeng Investor Bangun Pembangkit Listrik dari Sampah, Tanpa Bebani APBD

oleh -296 Dilihat

KILASJATIM.COM, Trenggalek – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek resmi menjalin kerja sama dengan PT Concentrix Industries Indonesia untuk pemanfaatan lahan daerah seluas 9,8 hektare di Desa Ngentrong, Kecamatan Pogalan, sebagai lokasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) berkapasitas hingga 35 megawatt.

Melalui perjanjian sewa lahan yang ditandatangani di Pendopo Manggala Praja Nugraha, Jumat (13/6/2025).

Pemkab Trenggalek diproyeksikan memperoleh Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 1,25 miliar selama masa kontrak 30 tahun, yang dibagi dalam tiga tahap masing-masing 10 tahun.

Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menyatakan, pembayaran sewa untuk tahap pertama dilakukan di awal sebagai bentuk keseriusan investor.

“Ini menunjukkan komitmen mereka terhadap pembangunan di Trenggalek. Selain dari sewa, kita juga berpeluang mendapat golden share setelah proyek mencapai titik impas,” ujar Bupati yang akrab disapa Mas Ipin.

Lebih dari sekadar potensi pendapatan, ia menekankan pentingnya investasi ini sebagai solusi pengelolaan sampah berkelanjutan.

“Pengelolaan sampah adalah isu prioritas. Presiden pun telah membentuk tim khusus untuk mendorong transformasi dari sistem open dumping ke pengelolaan yang lebih modern,” tambahnya.

Ia memastikan dukungan penuh dari pemerintah daerah terhadap investor yang berkomitmen membangun Trenggalek.

“Siapapun yang datang dengan niat baik, akan kami bantu. Kami fasilitasi secara bertahap,” ujarnya.

Di sisi lain, Direktur Utama PT Concentrix Industries Indonesia, Asep Nugraha, mengungkapkan bahwa pihaknya segera melanjutkan ke tahap pembangunan setelah penandatanganan ini.

“Kami akan membangun PLTSa dengan teknologi yang kami kembangkan sendiri. Kapasitas maksimal 35 MW,” jelasnya.

Asep menambahkan, perusahaannya adalah anak dari PT Concentrix Industries International yang telah mengantongi 22 paten teknologi dan menargetkan Trenggalek sebagai basis pengembangan untuk kawasan Asia Tenggara dan Australia.

Baca Juga :  Bertemu Presiden Jokowi, Puan Bahas Soal Legislasi Hingga Persiapan Pemilu 2024

Ia juga menekankan bahwa proyek ini tidak membebani keuangan daerah.

“Tidak ada dana dari APBD. Setelah kontrak berakhir, seluruh teknologi dan infrastruktur akan kami hibahkan ke pemerintah daerah,” pungkasnya. (cit)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.