Anak Surabaya Yang Langgar Jam Malam Akan Dibina 7 Hari

oleh -562 Dilihat

KILASJATIM.COM, Surabaya – Anak dibawah umur 18 tahun yang melanggar jam malam di Kota Surabaya akan dibina selama tujuh hari di ‘Rumah Perubahan’.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Surabaya, Ida Widayati menjelaskan pembinaan di Rumah Perubahan merupakan program yang dirancang untuk memberikan pembinaan menyeluruh, mulai dari sisi psikologis, mental, spiritual, maupun kedisiplinan.

“Rumah Perubahan adalah program pembinaan selama minimal 7 hari yang menyasar anak-anak yang terindikasi terlibat dalam aktivitas berisiko seperti gangster, balap liar, hingga penyalahgunaan Napza,” ujarnya, Selasa (24/6/2025).

Selama pembinaan, anak akan mengikuti berbagai sesi bersama narasumber profesional, termasuk psikolog, tokoh agama, dan fasilitator disiplin. Orang tua pun wajib menandatangani surat pernyataan bermaterai yang diketahui RT/RW, sebagai bentuk komitmen untuk turut mengawasi dan membina anak di rumah.

Menurut Ida, pendekatan yang diambil Pemkot Surabaya tidak bersifat represif, melainkan persuasif dan edukatif. Edukasi juga diberikan kepada orang tua melalui program seperti Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) dan Kelas Parenting yang diselenggarakan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga).

“Upaya ini bertujuan membekali orang tua dengan pengetahuan serta keterampilan dalam mengawasi dan membimbing anak agar tidak mudah terjerumus ke dalam perilaku menyimpang,” jelasnya.

Pendampingan psikologis dan psikoedukasi bagi anak maupun orang tua yang terlibat dalam pelanggaran jam malam. Penanganan bersifat komprehensif dengan kurikulum terpadu, menitikberatkan pada pemulihan serta pencegahan.

Sebagai lanjutan dari pembinaan, orang tua dapat mendaftarkan anak mereka ke Program Rumah Ilmu Arek Suroboyo (RIAS)—sebuah inisiatif pendidikan nonformal yang memberi ruang bagi anak-anak untuk tetap belajar dan berkembang di lingkungan yang positif.

Baca Juga :  Surabaya Great Expo 2022 Targetkan Transaksi Rp 5 Miliar

“Kalau orang tua merasa kurang mampu mendampingi anaknya dalam pendidikan dan pembinaan, kami menyediakan RIAS sebagai salah satu alternatif pembinaan berkelanjutan,” imbuh Ida.

Dengan kebijakan ini, Pemkot Surabaya berharap anak-anak tidak hanya terhindar dari bahaya malam hari, tetapi juga mendapatkan dukungan lingkungan dan keluarga untuk tumbuh secara sehat dan produktif. (cit)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.