Tim Dosen dan Mahasiswa PENS Serahkan Modul Pembelajaran Bantu Proses Belajar

oleh -527 Dilihat

KILASJATIM.COM, SURABAYA: Pengabdian masyarakat dan membantu proses pembelajaran lewat tayangan animasi, Prodi Teknologi Multimedia Broadcasting Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), menyerahkan modul pembelajaran kepada Komunitas Pelajar Mengajar Surabaya.

Modul pembelajaran ini merupakan karya mahasiswa dan dosen Prodi Multimedia Broadcasting yang terdiri atas beberapa video animasi yang di dalamnya terdapat beberapa tema yang terdiri atas pengenalan huruf, bentuk, warna dan lain sebagainya untuk anak-anak usia dini. Modul ini dapat diinstal di beberapa jenis gadget dan PC pula.

Pada video ini anak-anak akan belajar lebih mudah dengan adanya peraga dan bantuan video animasi yang menampilkan beberapa contoh nyata dalam keseharian. Tak hanya itu dalam video juga memuat beberapa soal dan kuis sebagai sarana latihan belajar, sehingga anak-anak akan terbiasa dengan bentuk soal ujian.

Tidak hanya modul, diserahkan pula sejumlah sarana dan prasarana belajar mengajar, diantaranya papan whiteboard, tikar, meja lipat, buku dan alat tulis, hand sanitizer, masker, alat peraga, peta, dan tablet.

Komunitas Pelajar Mengajar Surabaya sendiri telah cukup lama bekerjasama dengan PENS. “Sejak 6 tahun yang lalu mendapat dukungan dari PENS terutama beberapa adik mahasiswa yang turut andil sebagai pengajar di sini. Kami sangat berterima kasih juga atas hibah dan bantuannya untuk komunitas kami yang memang membutuhkan banyak dukungan dalam mengajar anak-anak pinggiran,“ terang Dwi Ariyani, ketua Komunitas Pelajar Mengajar sekaligus penggiat pengajaran anak usia dini, Kamis (13/10/2022).

Komunitas ini sendiri bertujuan membantu anak-anak yang mengalami kendala dalam pembelajaran. Total terdapat 3 lokasi di daerah Kenjeran yang menjadi pusat pengajaran dan di tiap lokasinya terdapat antara 20-30 anak dengan total hampir 90 anak yang dibimbing. Dan, karena keterbatasan pula, terkadang beberapa orang tua sengaja tidak memasukkan anak-anak mereka ke PAUD, melainkan langsung ke Sekolah Dasar.

Baca Juga :  Puncak Dies Natalis 50 Tahun, STIE Perbanas Bagikan Sembako Gratis Bagi Warga Surabaya

“Di pinggiran Surabaya masih ditemui beberapa anak yang sudah kelas 5 dan 6 ternyata masih belum lancar membaca. Ketika kami telusuri ternyata memang anak-anak ini menemui kendala dalam belajar. Untuk itu kami berusaha mengatasi kendala-kendala tersebut, seperti anak-anak yang kurang bisa fokus untuk belajar. Lalu ada pula anak-anak yang perlu belajar secara visual, dan ada pula yang butuh diterjemahkan dengan sederhana atau simple,” papar Dwi.

Sementara itu, disampaikan Novita Astin, S.ST, MT, dosen sekaligus pengembang moduk pembelajaran ini berharap bahwa modul ini dapat memberi manfaat pada proses belajar mengajar di Komunitas Pelajar Mengajar Surabaya. “Belajar seharusnya menjadi saat yang paling menyenangkan untuk anak-anak. Melalui modul ini, kami berusaha mensupport kegiatan Komunitas Pelajar Mengajar dalam memberikan bimbingan kepada adik-adik yang tinggal di area pinggiran Surabaya,” ujar Novita.

Hambatan lainnya dalam memberikan pengajaran kepada anak-anak ini adalah tidak adanya ruang khusus untuk anak-anak, sehingga biasanya proses belajar mengajar berlangsung di pinggir jalan selain juga harus memperhatikan kondisi cuaca. tok

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.