Mahasiswi Katolik Ini Nyaman Kuliah Sampai Wisuda di Unusa

oleh -107 Dilihat

KILASJATIM.COM, SURABAYA – Meski usianya sudah 51 tahun, Sri Widi Istiana mampu menuntaskan kuliahnya dan diwisuda pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dunia (PGPAUD) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa). Uniknya, Sri Widi Istiana yang penganut Katolik ini, mengaku nyaman mengikuti perkuliahan bahkan hingga akhirnya wisuda di Unusa.

Sri Widi Istiana yang lahir di Magelang, 3 November 1973, menyebut meskipun dua perguruan tinggi sebelumnya, Unesa dan UWK, belum berhasil mengantarkannya untuk menyandang gelar S.Pd (Sarjana Pendidikan), dirinya mengaku tetap semangat dan bekerja keras untuk menambah ilmu pengetahuan dan keterampilan di Unusa.

“Awalnya saya memang tidak berminat untuk kuliah kembali, setelah menjalani perkuliahan pada dua perguruan tinggi berbeda sebelumnya, gagal di tengah jalan. Tapi karena saya menyadari akan kekurangan teori dalam mendampingi anak-anak di day care, akhirnya saya mencoba lagi. Saya akui secara praktik saya mampu tapi masih minim teori,” terang Sri Widi, yang bekerja di day care Griya Anak Patria Surabaya.

Tentang pilihannya melanjutkan studinya  ke Unusa, diakui Sri Widi, jika sebelumnya ia tidak mengetahui kalau Kampus Unusa sebagian besar mahasiswanya adalah muslim, yang nota bene berbeda dengan keyakinannya sebagai penganut Katolik. “Saya tidak tahu itu, tapi setelah masuk dan mengikuti kuliah saya merasa nyaman dan tidak ada masalah, termasuk harus mengambi mata kuliah Agama Islam dan Aswaja,” papar Sri Widi.

Sri Widi merasa beruntung dapat memperoleh mata kuliah Aswaja (Ahlus Sunnah Wal Jama’ah), karena didalamnya banyak penjelasan tentang bagaimana manusia dapat bertoleransi dan menjalankan kehidupan sosial dengan semestinya. “Saya akui tidak ada hal yang bertentangan dengan keyakinan saya sebagai pemeluk Katolik. Semuanya baik, saya suka sekali,” tegas Sri Widi.

Baca Juga :  Kota Pasuruan Disebut Miliki 6 Potensi Bencana, BPBD: SPAB Perlu Dimasifkan ke Sekolah dan Pesantren

Aswaja adalah singkatan dari Ahlus Sunnah Wal Jama’ah yang merupakan salah satu aliran dalam Islam yang memiliki pandangan yang moderat terhadap ajaran agama Islam. Aswaja menekankan pentingnya menjaga akidah (keyakinan) yang lurus, serta menolak pemahaman ekstrim dan intoleran dalam menjalankan ajaran agama Islam. Aswaja juga menekankan pentingnya menjaga kesatuan umat Islam, serta menerima perbedaan dalam hal-hal yang tidak berkaitan dengan akidah. Di lembaga pendidikan Nahdlatul Ulama (Unusa), Aswaja menjadi mata kuliah yang wajib ditempuh tiap mahasiswa.

Diakui Sri Widi, pada awalnya ia merasa tidak percaya diri dalam mendampingi anak-anak di day care atau membantu kegiatan sekolah minggu di gereja, karena orang masih memandang dirinya hanya lulusan sekolah menengah, meski diakui penguasaan dalam praktik mendampingi anak-anak sudah lama dan cukup berpengalaman. “Kini setelah saya menyandang gelar sarjana pendidikan bidang studi PAUD, kepercayaan diri meningkat. Saya kombinasikan antara pengalaman dan praktik di lapangan selama ini dengan teori-teori yang diperoleh saat kuliah,” kata Sri Widi yang merupakan satu diantara wisudawan Unusa tahun 2024.

Pola pikir saya, katanya menambahkan, kini juga makin lengkap dalam mendampingi dan mengasuh anak-anak di day care, karena itu ia juga telah merekomendasikan temannnya untuk mengambil kuliah di Unusa. “Saya ingin mengajak dan menularkan apa yang saya peroleh kepada yang lain. Dalam usia yang sudah tidak muda lagi, saya hanya punya keinginan untuk berbuat baik lebih banyak kepada anak-anak,” tutup Sri Widi.(tok)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News