Tahun Politik, Media  Harus Mengedukasi Publik Dengan Tak Ikut Sebarkan Hoax  

oleh -250 Dilihat

Jurnalis Senior LKBN Antara Edy M. Yakub saat menjadi narasumber dalam pelatihan wartawan di Surabaya, Selasa (24/10/2023). (kilasjatim.com/Nova)

KILASJATIM.COM, Surabaya – Kantor  Antara  Biro Jawa Timur mengingatkan insan jurnalis tahun politik menjadi tahun penuh pertarungan. Sejumlah politisi bahkan menggunakan isu hoaks untuk mengalahkan lawan politiknya. Untuk itu, media online dan media mainstream harus menjadi penyeimbang informasi bagi publik sehingga publik bisa mendapatkan informasi yang seimbang dan tidak menyesatkan.

Hal tersebut disampaikan Jurnalis Senior LKBN Antara Edy M. Yakub saat menjadi narasumber dalam pelatihan wartawan di Surabaya . Disampaikan Edy, data Kementerian Komunikasi dan Informatika menunjukkan, peredaran berita hoaks sepanjang 2022 hingga 2023 mencapai 1.944 isu. Jumlah ini diyakini akan semakin bertambah banyak dseiring makin dekatnya momen Pemilu 2024.

“Seperti pada saat pemilu terakhir 2019, banyak sekali berita hoaks bertebaran yang menyesatkan. Dan menjadi kewajiban bagi kita untuk membuat suasana menjadi damai dengan melawan hoaks,” ujarnya di hadapan sejumlah jurnalis  yang  berlangsung secara hybrid dengan mengusung topik, Menjaga Kode Etik Jurnalistik Dalam Mengantisipasi Hoaks Menghadapi Tahun Politik”, di Surabaya, Selasa (24/10/2023).

Edy berpendapat, media online dan media mainstream harus menjadi penyeimbang informasi bagi publik sehingga publik bisa mendapatkan informasi yang seimbang dan tidak menyesatkan.

“Saat ini yang terbaru adalah dengan menggunakan Artificial Intelligenci atau AI, ini lebih canggih lagi dan sekarang sangat marak. Bagi orang yang tidak begitu ahli dengan digital, generasi koran seperti saya, banyak yang tertipu. Karena mereka terbiasa mempercayai berita koran yang tingkat akurasinya tinggi,” imbuhnya seraya memberikan  dua solusi yang ditawarkan.

Baca Juga :  Serviks dan Payudara, Dominasi Kanker di Jawa Timur

 Pertama solusi pers yang berupa menerapkan prinsip jurnalisme dengan UU pers 40/1999. Juga dengan akurasi data dengan melakukan verifikasi dan keberimbangan berita. Dan menerapkan kode etik dengan tidak memuat berita hoaks.

Yang kedua adalah solusi digital berupa akurasi berita yang bisa didapat dengan melakukan verifikasi untuk mengetahui akurasi (sanad) dengan mengusahakan informasi dari sumber terpercaya.

Sementara pada sesi ke dua hadir Wakil Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur, Machmud Suhermono sebagai pembicara menjelaskan, media pers memiliki sejumlah peran termasuk di tahun politik.

” Tugas media salah satunya adalah mendewasakan pemilih. Tujuannya, agar tidak mudah terprovokasi. Salah satu caranya adalah kita harus berikan informasi peraturan-peraturan,” kata Machmud yang pada kesempatan itu membawakan materi bertajuk Dinamika Media Dalam Pemilu 2024 .

Kedua, juga media pers juga memiliki fungsi untuk edukasi publik. Hal tersebut bisa dilakukan salah satunya dengan informasi mengenai tahapan Pemilu yang sedang berlangsung. Fungsi selanjutnya, adalah bagaimana menjadikan pemilih menjadi rasional.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Perusahaan Perum LKBN Antara Azhari  mengatakan bahwa dalam melakukan tugasnya, seorang jurnalis dituntut untuk mematuhi kode etik yang dilakukan berkualitas dan etis.

“Melihat fenomena tersebut, LKBN Antara memandang perlu menyelenggarakan sebuah pelatihan yang dapat mengingatkan kembali para rekan jurnalis untuk menjaga kode etik jurnalistik, serta menguatkan tekad untuk tetap memegang teguh prinsip dasar dalam menjalankan tugas sebagai seorang jurnalis.o

“Semoga hasil dari pelatihan ini dapat mengingatkan teman-teman wartawan dalam mengamalkan kode etik jurnalistik untuk meningkatkan kualitas pemberitaan yang berimbang untuk disampaikan kepada masyarakat,”  kata Azhari.

Sementara itu,  Kepala Biro Antara Jatim Rachmat Hidayat mengharapkan pelatihan jurnalistik kali ini minimal dapat mengingatkan kembali bagaimana menjaga marwah kode etik jurnalistik dalam melaksanakan tugas di lapangan, khususnya menjelang pesta besar masyarakat Indonesia dalam kegiatan Pemilu 2024 mendatang.

Baca Juga :  Rumah Zakat Kirim Bantuan Pakan Satwa ke Taman Safari Indonesia 2 Prigen Jawa Timur

“Semoga apa yang kita diskusikan bagaimana insan jurnalistik dalam melaksanakan tugas dan memberantas Hoax bisa diimplementasikan secara nyata,” pungkas  Rachmat. (nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.