KILASJATIM.COM, Jakarta – Dalam rangka memanfaatkan momentum Pemilu 2024 sebagai kesempatan emas untuk meningkatkan pariwisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah merumuskan strategi inovatif.
Konsep yang diusung adalah menggabungkan antara kegiatan demokrasi dan wisata dengan menawarkan paket wisata khusus yang mengajak wisatawan asing untuk menyaksikan langsung proses pemungutan suara di berbagai Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Indonesia.
Inisiatif ini muncul dari inspirasi Menparekraf, Sandiaga Uno, yang terinspirasi dari upaya Perdana Menteri India, Narendra Modi, yang mengajak para pemimpin dunia untuk melihat langsung dinamika Pemilu di India.
Sandiaga Uno berharap bahwa dengan mengajak wisatawan dan media asing untuk menyaksikan proses demokrasi Indonesia, akan memberikan kesan positif tentang stabilitas dan kedewasaan demokrasi di tanah air.
Dengan memanfaatkan sekitar 7.500 desa wisata di seluruh Indonesia, Kemenparekraf berencana untuk mengembangkan tujuan wisata demokrasi.
Lebih dari itu, pihaknya telah menyiapkan undangan khusus bagi akademisi, analis, serta media asing untuk meramaikan pesta demokrasi Indonesia.
Mengingat potensi wisata yang besar, mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, I Gede Ardika, memperkirakan bahwa inisiatif ini dapat menarik antara 5 hingga 10 ribu turis asing.
Selain itu, fenomena unik pemilu di berbagai daerah di Indonesia juga diharapkan dapat menarik minat wisatawan lokal untuk turut serta dalam perayaan demokrasi.
Tak hanya itu, inisiatif ini juga menunjukkan sebuah tren global dimana negara-negara seperti India telah lebih dulu memanfaatkan pemilu sebagai atraksi wisata sejak 2022.
Dengan menyediakan paket wisata yang menggabungkan aspek tradisional dan kampanye politik, India telah berhasil menarik minat ribuan turis asing yang ingin menyaksikan langsung “pesta demokrasi” di negara tersebut.
Secara keseluruhan, melalui strategi inovatif ini, Indonesia berupaya menonjolkan diri sebagai destinasi pariwisata yang tidak hanya menawarkan keindahan alam dan budaya, tetapi juga sebagai saksi dari proses demokrasi yang transparan dan dinamis. (bbs/bkj)
