Magang di Jepang, Mahasiswa Unusa Hobi Qiro’ah Jadi Ustad

oleh -179 Dilihat

KILASJATIM.COM, SURABAYA – Saat ini, Mokhammad Ramadani Ilham Akbar mahasiswa berprestasi Prodi S1 Manajemen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menjalani magang internasional di Sariraya Co., Ltd. Jepang, sekaligus mengelola Islamic Center (Toyota Islamic Center, Aichi, Jepang).

Selama 3 bulan magang, Mokhamad Ramadani Ilham Akbar juga bertugas jadi Ustad yang mengisi kegiatan keagamaan di Toyota Islamic Center, sekaligus akan mempelajari manajemen bisnis dan produk halal di Jepang.

Anak pasangan almarhum Mokammad Efendi Santoso dan almarhumah Dewi Rikhana ini mengungkapkan, bahwa semua berawal ketika dirinya ikut seleksi tingkat fakultas dan hingga direkomendasikan oleh Dekan FEBTD Unusa, Dr. Ubaidillah Zuhdi, ST, M.Eng., M.SM,. untuk mengikuti seleksi magang internasional.

“Pengalaman magang dimulai saat mendapat amanah Bapak Dekan FEBTD untuk mengikuti program magang internasional di Sariraya, Jepang. Dengan hati yang lapang, siap mengambil kesempatan yang sangat baik dan mulia ini, juga menambah wawasan dan keilmuan  serta membagikan ilmu kepada teman-teman di Jepang. Terlebih karena hobi Qiro’ah, dan pas dengan salah satu tugas di Toyota Islamic Center,” terang Mokhammad Ramdani Ilham Akbar.

Salah satu tantangan utama yang dihadapi mahasiswa yang pernah juara MTQ tahun 2021 tingkat perguruan tinggi se Jawa Timur ini, yakni keterbatasan dalam berkomunikasi karena perbedaan bahasa. Dia menyadari bahwa untuk mengatasi hambatan ini, perlu meningkatkan kemampuan berbahasanya.

Oleh karena itu, dia telah mengambil inisiatif untuk aktif belajar dan memperdalam pemahamannya terhadap bahasa yang digunakan di lingkungannya. Selain itu, perbedaan budaya juga menjadi kendala yang menantang baginya.

“Meskipun mungkin sulit pada awalnya, perbedaan ini juga terlihat sebagai peluang untuk memperluas pandangan dan pemahaman terhadap dunia. Ini jadi dorongan untuk lebih terbuka terhadap pemahaman budaya-budaya yang berbeda dan menumbuhkan semangat dalam belajar untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan yang beragam. Dengan tekad dan upaya yang terus-menerus, yakin dapat mengatasi kendala-kendala ini dan menjadi lebih terampil dalam menghadapi tantangan komunikasi dan perbedaan budaya,” paparnya.

Baca Juga :  Tiap Jumat, Pemkot Surabaya Imbau Aktivitas Belajar di Sekolah Pakai Bahasa Inggris

Tidak hanya berbicara tentang kendala, Dani juga menuturkan tentang dukungan luar biasa yang diterimanya dari keluarga dan kampus. “Awalnya kaget dan dikira hanya bercanda, namun dengan itikad yang baik dan niat yang baik, Alhamdulillah keluarga dengan besar hati untuk merestui keberangkatan,” tambah Mokhammad Ramdani Ilham Akbar.

Dukungan dari dosen, kaprodi, dan dekan Unusa juga menjadi aspek krusial dalam keberangkatannya. “Alhamdulillah wa syukurillah, bapak ibu dosen, bapak kaprodi, bapak dekan semua antusias untuk memberikan restu keberangkatan,” tambahnya.

Saat tiba di Jepang, pria kelahiran Mojokerto ini menggambarkan momen tersebut sebagai seperti mimpi yang menjadi kenyataan. “Rasanya seperti mimpi, bisa merasakan suasana Jepang secara langsung, dan saat di Haneda Airport Tokyo, sujud syukur adalah langkah awal saat berada di Jepang,” lanjutnya.

Tentang lingkungan kerja di Jepang, Dani memberikan gambaran yang memukau. “Sangat perfeksionis, mulai dari waktu, cara kerja, dan profesionalitas dalam dunia kerja. Inilah yang membuat semakin semangat dalam dunia magang ini, meskipun hanya 3 bulan,” ujar Mokhammad Ramadani Ilham Akbar.

Setelah sukses menyelesaikan masa magangnya nanti, dia memiliki harapan besar untuk masa depan. “Ayo teman-teman mahasiswa, adik-adik mahasiswa kita bisa dan siapapun bisa untuk pergi ke negeri Sakura. Tingkatkan lagi kreativitas dan inovasi belajar. Yakin jika saya bisa, kalian pasti bisa,” ajaknya penuh semangat.

Sebagai penyemangat dan nasihat bagi adik kelas di Unusa, Dani memberikan tips berharga. Seperti halnya di atas, jangan capek untuk bermimpi. Capek boleh berhenti sejenak, namun silahkan dilanjutkan lagi. Karena akan ada matahari dan pelangi yang akan menyinari dan mewarnai kalian saat malam dan badai berlalu.

“Melalui pengalaman berharga ini, saya tidak hanya membawa pulang ilmu dan pengetahuan baru, tetapi juga semangat dan inspirasi yang dapat memotivasi mahasiswa Unusa lainnya untuk mengejar impian mereka di tingkat internasional,” pungkas Mokhammad Ramadani Ikbal Akbar.(tok)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News