KILASJATIM.COM, PASURUAN: Pelatihan dalam Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) perlu dimasifkan ke seluruh stakeholder. Salah satunya adalah sekolah-sekolah maupun pesantren.
Itu diungkapkan Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Pasuruan Riduwan Haris dalam pembukaan SPAB di SMK Negeri Winongan, Desa Bandaran, Kecamatan Winongan, Kota Pasuruan, Jumat (2/9/2022).
“Perlu ekspansi pengetahuan SPAB ke banyak sekolah. Sehingga edukasi bisa menyebar lebih masif,” katanya.
Ia juga meminta agar peserta lebih aktif, tidak pasif. Pasalnya, yang memahami risiko, dampak, dan kapasitas sekolahnya adalah warga sekolah itu sendiri.
Seperti diketahui, Kota Pasuruan dan sekitarnya memiliki enam potensi ancaman bencana. Yaitu banjir, tanah longsor, erupsi gunung berapi, puting beliung, kebakaran hutan, dan kekeringan.
Di daerah Winongan sendiri pernah terjadi empat hingga lima kali banjir, beberapa waktu lalu.
“Biasanya terjadi bukan pada siang hari. Namun terjadi Subuh atau malam hari,” ujarnya.
SPAB yang diadakan BPBD Jawa Timur bersama Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) ini dilaksanakan di SMKN Winongan agar para siswa memiliki ketangguhan dalam menghadapi bencana.
SMKN Winongan memiliki 1.242 siswa, guru, dan staf. Dari jumlah itu, sebanyak 61 orang perlu untuk diedukasi tentang kesiapsiagaan. kj4