KILASJATIM.COM, Agam – Masyarakat diminta untuk tidak memanfaatkan lokasi bencana galado atau banjir bandang dan longsor di Kabupaten Agam, Sumatra Barat, sebagai tempat membuat konten media sosial. Imbauan ini disampaikan Kapolres Agam AKBP Muari setelah aksi pembuatan konten di Nagari Salareh Aia, Palembayan, mengganggu proses evakuasi dan pembersihan material pascabencana.
AKBP Muari mengatakan, aktivitas warga yang datang untuk mengambil gambar maupun membuat konten tidak hanya menunjukkan kurangnya empati kepada para korban, tetapi juga menghambat kerja petugas di lapangan. Hingga Minggu (7/12/2025), pembersihan lumpur, perbaikan jaringan listrik, serta pemulihan air dan internet masih berlangsung.
Menurutnya, banyak warga datang bukan hanya untuk menyalurkan bantuan, tetapi juga sekadar menonton kondisi bencana. “Saya mengimbau masyarakat yang akan menyalurkan bantuan dan mau ngonten di lokasi bencana, hendaknya jangan. Atau kurangi melakukan ngonten-ngonten di lokasi bencana,” ujarnya di lokasi.
Ia menegaskan bahwa situasi bencana bukanlah tontonan dan meminta masyarakat lebih berempati kepada para korban. “Kami minta masyarakat berempati lah, ini bukan arena tontonan,” katanya.
Akses jalan menuju lokasi masih sangat terbatas. Jalur sempit tersebut menjadi satu-satunya jalan keluar–masuk alat berat dan dump truck. Keramaian warga memperlambat mobilitas petugas gabungan dari Polri, TNI, dan Basarnas yang sedang bekerja melakukan pembersihan serta pemasangan kembali jaringan listrik.
Tiga hari terakhir, antrean kendaraan mengular karena banyaknya warga luar daerah datang berkelompok, sebagian membawa anak dan lansia. Kehadiran mereka justru mempersulit situasi dan membuat arus lalu lintas di area terdampak semakin padat.
Untuk memperlancar proses pemulihan, Polres Agam menerapkan sistem buka–tutup arus kendaraan menuju lokasi bencana. Jalur ditutup pukul 08.00–12.00 WIB dan 13.30–16.00 WIB. Relawan yang ingin mengirimkan bantuan dipersilakan menurunkannya pada pukul 12.00–13.30 WIB. Selain itu, Polres juga menyediakan opsi pengumpulan bantuan di Posko Utama.
“Percayakan kepada kami. Catatkan saja nama dan alamat tujuan bantuannya, nanti kami yang akan menyalurkan,” kata AKBP Muari.
Ia kembali menegaskan, masyarakat yang tidak memiliki kepentingan diimbau tidak datang ke lokasi bencana demi kelancaran proses evakuasi dan pemulihan.(ara)





