Ketua PW Semmi Jatim Instruksikan Seluruh Cabang Jaga Kondusifitas Polhukam Saat Nataru 2023

oleh -319 Dilihat

Foto : Ketua PW SEMMI Jatim, Muhammad Iqbal

KILASJATIM.COM, SURABAYA: Ketua PW SEMMI Jatim, Muhammad Iqbal menjelaskan kondisi bangsa akhir tahun ini. Pengurus Wilayah Serikat Mahasiswa Muslimin Jawa Timur (PW SEMMI Jatim) menilai, akhir tahun 2022 ini berbeda dengan akhir tahun 2021 lalu. Yang berbeda sebelumnya yakni, ada Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Kementerian (Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayaan Aparatur Negara) mengenai Cuti Bersama Tahun 2022

“Mengenai hal itu, pada tempat perbelanjaan dan pariwisata, pemerintah harus sadar dan fokus, sekarang sudah tiada masa pandemi Covid-19, semua aktif mobilisasi beraktivitas lewat transportasi yang kian membludak dalam lalu lintas jalan harus ditertibkan dengan baik. Apalagi tahun lalu pengunjung mall dibatasi 50%, kini sekarang sudah dibuka kapasitas pengunjung 100% tiap mall,” ujar Iqbal saat ditemui awak media di Quoka Cafe, Ketintang, Surabaya. Jumat, (23/12/2022) sore.

Perlu diperhatikan juga, SEMMI Jatim kembali mengingatkan, menjelang Nataru (Natal dan Tahun Baru 2023), harga bahan pokok dikabarkan mengalami lonjakan kenaikan yang cukup signifikan. Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) jangan sampai kecolongan lonjakan harga bahan pokok.

Konsen pada momen Natal, SEMMI Jatim menegaskan, ada hal yang harus kita antisipasi bersama terhadap sentimen keagamaan kepada saudara kita umat kristiani, harus menjaga keamanan dan keberagaman.

“PW Semmi Jatim memiliki 16 Cabang Kab/kota. Iqbal sebagai pucuk pimpinan Jatim menginstruksikan kepada seluruh Cabang berkoordinasi dengan instansi pemerintah setempat agar menjaga kondusfititas bersama; ketentraman, kenyamanan, dan keberagaman umat agama, khususnya pada umat kristiani,” tuturnya.

Tidak lepas juga aksi para gangster yang viral di akhir minggu lalu, PW SEMMI Jatim juga mengingatkan, pemerintah harus fokus dan menindak dengan tegas adanya fenomena dalam masyarakat yakni, perilaku kasus para gangster. Bukan hanya di Surabaya, pemerintah harus meningkatkan antisipasinya pada wilayah kabupaten/kota lain yang bisa menjalar aksi gangster tersebut.

Baca Juga :  TNI AL Kerahkan 12 KRI dan 3000 Personel, Amankan KTT Forum G20

“Fenomena aksi gangster yang didomanisi dari kalangan umur masih muda dan bersekolah tersebut, tak lepas dari adanya kesenjangan sosial, kesenjangan pendidikan, dan kesenjangan ekonomi. Maka pemerintah segera menyadari, mencermati, dan mencari solusi bahwa, hal ini tidak boleh dibiarkan begitu. Bahaya bagi para penerus Bangsa kita,” tutup Iqbal. (ari)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.