KILASJATIM.COM, Malang – Kambing apa sapi? Begitu yang ditanyakan hampir semua orang yang diberi potongan daging kurban. Ini diceritakan anak kawan saya, Lintang.
Usai Jum’atan (30/6/2023), Lintang sibuk membagikan daging kurban yang baru selesai dipotong hari ini. Dari seekor sapi yang dibeli keluarga ibunya senilai Rp. 24 juta, berikut ongkos potong dan biaya pengemasan.
Remaja itu antusias membagikan daging pada tetangga dan keluarga. Menurutnya, hampir semua bertanya “Sapi apa kambing?” Lantas ia menjawab “Sapi.” Si penerima mengambil bungkusan dan mengucapkan terimakasih.
Ia membagikan sekitar 45 bingkisan daging. Hanya empat ora g tidak menanyakan jenis daging yang akan ia diberikan.
“Cuma empat yang langsung terima tanpa bertanya jenis daging. Dan didoakan semoga amalnya berkah. ” ceritanya.
Remaja kelas satu SMA itu mengaku, sedikit aneh dengan pertanyaan para tetangga dan saudara. Apa karena tidak suka daging kambing, maka pemberiannya dikembalikan. Jika menjawab “Kambing.” ia berandai-andai.
Yang pasti Lintang selalu ingat pesan mamanya. Jika beri tetangga atau saudara yang kurban. Sebaiknya tidak menanyakan hal tersebut.
Selain menghargai yang memberi juga terdengar tidak nyaman ditelinga. Sekali pun kita tidak menyukai daging kambing, atau sebaliknya.
“Kesannya ada kelas sosial. Antara sapi dan kambing. Sedang pribahasa menyampaikan berdiri sama tinggi duduk sama rendah. (tqi)