Guru Pembanting Siswa Futsal di Surabaya Ditindak, Tidak Boleh Mengajar

oleh -259 Dilihat

KILASJATIM.COM, Surabaya – Pria pembanting seorang siswa di sebuah pertandingan futsal merupakan seorang guru di SDN Simolawang.

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Surabaya Yusuf Masruh. Guru SDN Simolawang itu berinisial BAZ.

“Iya dia seorang guru aktif di SD Negeri yang merupakan lawan tanding dari siswa yang dibanting itu,” kata Kadisdik Kota Surabaya, Yusuf Masruh saat dikonfirmasi, Selasa (29/4/2025).

Yusuf tidak menoleransi aksi guru SDN tersebut dan menyerahkan proses hukum kepada polisi.

Bahkan, Yusuf juga mengungkapkan sudah memberikan sanksi kepada BAZ atas aksinya yang membuat siswa mengalami luka retak tulang ekornya.

“Yang bersangkutan (BAZ) sudah kita panggil dan sudah ditindaklanjuti inspektorat. Sanksi juga sudah kita berikan yakni tidak boleh mengajar sampai proses pemeriksaan selesai (inspektorat),” tegas Yusuf.

Yusuf berharap kejadian serupa tidak terulang dimanapun dan menjadi pembelajaran berarti bagi semua pihak.

“Itu kan ajang agar anak anak kita menunjukkan potensi, bukan sebagai ajang mengancam anak anak,” pungkasnya.

Sebelumnya, korban berinisial BAI (11) siswa MI Al Hidayah yang sedang menjalani pertandingan kompetisi futsal berhadapan dengan SDN Simolawang, Minggu (27/4) di lapangan SMP Labschool Unesa di Jalan Kawung. Saat itu, posisi korban sedang merayakan kemanangan timnya 4-2 dan pertandingan belum berakhir.

Tanpa disadari korban, pelaku BAZ tiba-tiba masuk ke tengah lapangan dan menghampiri korban kemudian menarik dan membantingnya ke belakang. Saat itu, korban tetap melanjutkan pertandingan.

Usai pertandingan, BAI merasakan sakit di bagian punggung bagian bawah. Orangtua korban, Bambang Sri Mahendra memeriksakan anaknya dan menjalani rontgen. Hasilnya, BAI mengalami retak pada tulang ekornya dan memaksa korban tidak boleh beraktivitas olahraga yang keras-keras hingga 6 bulan kedepan.

Baca Juga :  Lagi, Polisi Gagalkan Penyelundupan 4 Kg Sabu di Tol Warugunung

Bambang, orangtua korban pun melaporkan kejadian ini ke Mapolrestabes Surabaya pada Minggu (27/4) malam. Polisi sendiri mengakui adanya laporan tersebut dan sudah meminta keterangan siswa BAI dan Bambang ayah korban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.