Gelaran Ejavec Forum 2023  Bangun Jatim Sebagai Smart Province  Berbasis Riset

oleh -755 Dilihat

Kepala Perwakilan BI Jatim Doddy Zulverdi, saat penutupan Forum 2023 ke 10 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, di Ruang Singasari Lt. 5 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur  Surabaya, Rabu, (26/7/2023).

KILASJATIM.COM, Surabaya – Gelaran Ejavec  Forum.2023 yang  diiniasi Bank Indonesia, Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Airlangga (FEB Unair) dan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), sudah memasuki tahun ke-10 di 2023 ini. Ejavec adalah ajang bagi para akademisi dan masyarakat umum untuk melakukan penelitian dan menuliskannya dalam sebuah karya tulis.

Hasil Ejavec ini diharapkan bisa memberikan rekomendasi konkrit dan spesifik dan menyeluruh untuk  pengambil kebijakan ekonomi di Jawa Timur

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Doddy Zulverdi mengatakan selama 10 tahun Ejavec digelar, sudah mampu memberikan berbagai rekomendasi bagi perekonomian Jawa Timur dan  merupakan forum pembahasan perkembangan perekonomian Jawa Timur dalam bentuk karya tulis ilmiah tentang berbagai isu strategis di Jawa Timur. Pada tahun ini, EJAVEC Forum 2023 ke 10 mengangkat tema “Mendorong Resiliensi Ekonomi Jawa Timur yang Inklusif dan Berkelanjutan di Tengah Peningkatan Ketidakpastian Global.

“Tujuan akhir kegiatan ini adalah membangun ekosistem, gabungan peneliti, akademisi, stake holders untuk pengambilan kebijakan dan bisa memberikan manfaat,” ujar Doddy usai pelaksanaan ejavec ke-10 2023 di Kantor Perwakilan BI Jatim, Rabu  (26/7/2023)

Call of paper ini kata Doddy, diarahkan pada rekomendasi kebijakan dan berkontribusi bagi penguatan ekonomi Jawa Timur. Dari 120 paper tersebut 52 diantaranya adalah general paper umum, 51 paper mahasiswa, dan 17 adalah regional economic modelling.

“Alhamdulillah, Ejavec Jurnal telah terakreditasi ISSN sejak 2017 untuk versi print out, sedangkan versi online sudah terakreditasi tahun 2022. Sejauh ini Ejavec Jurnal sudah dikunjungi visitor dari 99 negara, terutama Amerika, Tiongkok dan Singapura.” lanjutnya.

Baca Juga :  Disbun Jatim Beri Penghargaan Pesantrenpreneur Berbasis Perkebunan

Sementara itu, Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Surabaya DR. Wisnu Wibowo dalam kesempatan itu menyampaikan, Forum Ejavec memainkan peran strategis karena dari forum ini akan dihasilkan paper paper terbaik yang berkontribusi dalam penyusunan, solusi kongkrit, kreatif dan relevan terhadap problem yang dihadapi oleh perekonomian Jawa Timur.

“Forum ini juga mendorong proses diseminasi dan publikasi hasil penelitian, karena paper yang dihasilkan akan diterbitkan dalam Jurnal Ejavec di penerbitan berikutnya.” ujarnya.

“Ada beberapa indikator yang menunjukkan bahwa Ejavec 2023 ini semakin baik kualitas dan antusiasmenya. Jumlah paper yang masuk 120, meningkat hampir 30% dari tahun lalu. Tertinggi selama 10 tahun penyelenggaraan.” jelasnya.

Di ajang ke10 ini. Doddy mengakui secara kualitas dan kuantitas paper lebih meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Ada 120 paper yang masuk ke panitia. Dari jumlah itu dipilih 19 paper yang dihadirkan dalam ajang puncak Ejavec 2023 ini.

“Tema sudah ditentukan dan isu yang diangkat para peserta sangat beragam, walau kebanyakan yang menang itu membahas masalah green economy. Tapi semua bidang sub tema merata semuanya. Dan pesertanya bukan hanya dari Jawa Timur tapi dari berbagai daerah di luar Jatim juga,” tandasnya.

Dari semua finalis itu, kata Doddy, akan diterbitkan dalam jurnal Ejavec. Jurnal Ejavec ini sudah  terakreditasi ISSN (International Standard Serial Number). Tahun depan kata Doddy, jurnal Ejavec akan terakreditasi SINTA (Science and Technology Index). SINTA ini merupakan sebuah portal khusus yang dibentuk oleh Ristekdikti untuk membantu mengakses semua hasil publikasi karya tulis ilmiah terutama dalam bentuk jurnal yang telah terakreditasi.

“Kita ingin koontribusi Ejavec ini lebih luas lagi. Semua ide–ide brilian yang ditulis dalam jurnal bisa diakses semua orang di manapun berada. Kita ingin membangun Jatim sebagai smart province yang semua halnya berbais riset. Karena Jatim itu modalnya kuat, banyak perguruan tinggi bagus, SDM bagus dan industrinya juga bagus,” papar Dody.

Baca Juga :  Donasi 500 Tabung Oksigen Senilai Rp1,3 M, Manulife Buktikan Kepedulian Penanganan COVID-19

Pada kesempatan yang sama, Wakil Dekan FEB Unair, Wisnu Wibowo mengatakan program seperti Ejavec ini perlu dikembangkan ke depannya  sebagai pembuktian bagaimana institusi pendidkan, pengambil kebijakan dan asosisasi memberikan sumbangsih ide dan gagasan untuk meningkatkan kualitas kebijakan ekonomi dan kebijakan publik di Jatim.

“Kita mendorong resiliensi ekonomi Jawa Timur yang inklusif dan berkelanjutan di tengah peningkatan ketidakpastian global yang sesuai dengan tema Ejavec tahun ini,” ulasnya..

Dari kiri ke kanan: salah satu jurii Ejavec 2023, Vid Adrison, Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Surabaya DR. Wisnu Wibowo, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur Doddy Zulverdi (kilasjatim.com/ Nova)

Senada disampaikan  salah satu jurii Ejavec 2023, Vid Adrison bahwa tidak ada paper yang sempurna. Walau itu sudah terakreditasi internasional pun masih ada celah kekurangannya. Namun, hal itu bukan suatu yang membuat sebuah paper tidak menarik dan tidak layak untuk dilanjutkan.

“Saya sudah biasanya menjuri. Saya reviewer dan saya bisa mengatahui sebuah paper itu berbobot apa tidak tanpa melihat ada kekurangan di paper itu,” tandas Vid. (nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.