KILASJATIM.COM, SURABAYA – Mahasiswa Desain Fashion dan Tekstil (DFT) angkatan 2020 PCU (Petra Christian University) gelar exclusive fashion show bertajuk FAS-CI-NATE. Gelaran ini bagian dari tugas mata kuliah Fashion Event Planning and Production (FEPP).
Sebanyak 48 busana rancangan para mahasiswa DFT PCU meramaikan exclusive fashion show bertajuk FAS-CI-NATE. “Kegiatan ini merupakan perwujudan tugas 24 mahasiswa DFT angkatan 2020 dengan mata kuliah FEPP (Fashion Event Planning & Production). Menghadirkan 48 busana dari 24 desainer muda mahasiswa DFT PCU dari mata kuliah SKB (Strategi Komunikasi Brand), ” terang Chavella Christensia ketua panitia.
Embran Nawawi, desainer nasional yang juga dosen penanggung jawab MK FEPP PCU menjelaskan bahwa para mahasiswa belajar bagaimana proses dibalik layar menyiapkan sebuah acara fashion show. Bagaimana mulai membentuk event organizer sendiri, merencanakan, bahkan merealisasikan suatu pagelaran fashion show.
“Mereka menamakan diri sebagai Orphic. Jadi Orphic lah yang mengorganisir show mulai dari pemilihan tema show, konsep, penggalangan dana, penjadwalan, membuat undangan, promosi, mencari model, membantu fitting, photoshoot, budgeting, bahkan membuat press release sebagai bagian dari tugas. Nantinya kesuksesan fashion show ini masuk dalam penilaian,” papar Embran Nawawi.
FAS-CI-NATE merupakan sebuah penjabaran dari tiga kata yaitu, FAS: Fashion, yang merupakan hal utama pada acara ini. CI: Continuos Integration dan NATE: Sebuah kata yang memiliki arti yakni sebuah hadiah dari Tuhan (Gift Of God). “Jadi FAS-CI-NATE merupakan simbolik akan jiwa 24 designer muda yang penuh semangat. Kami ingin menghadirkan adanya keseimbangan emosi, rasa rileks dan damai ditengah banyaknya perubahan dan situasi yang tidak menentu,” tambah Chavella.
Menggandeng Hotel Royal Tulip Surabaya dan Viva Cosmetics, para mahasiswa MK FEPP ini menampilkan karya busana dari mahasiswa MK SKB berupa dua tipe busana yaitu gaun modest dan evening dress. Tugas karya dua tipe busana di MK SKB ini untuk menyiapkan mahasiswa beradaptasi dengan permintaan pasar akan tipe gaun pesta.
Inspirasi busananya sendiri lahir dari Fashion Trend Forecasting 2023-2024 dari Indonesian Fashion Chamber dengan tema The Soul Searchers. Tiap mahasiswa menghasilkan karya dengan konsep joyful, healing, rustic, dan rural yang didominasi dengan warna-warna natural dan pastel memberikan kesan menyenangkan.
Misalnya saja seperti karya Chavella, yang diberi judul Hidden Utopia. Evening dress berwarna Pale-White Gold itu mengambil konsep lika-liku kehidupan wanita dalam mencapai ketenangan dan kesempurnaan sesuai jati diri masing-masing. Volume rancangan yang cenderung besar menggambarkan emosi yang dimiliki setiap wanita. Tampilan bold dan dramatic memberikan kesan kekuatan dalam diri setiap wanita dalam perjalanan hidupnya. Dengan rancangan ini diharapkan gambaran perjuangan setiap pribadi dalam mencapai ketenangan dan kesempurnaan dapat tergambarkan.
“Harapannya, FAS – CI – NATE 2023 menjadi wadah mahasiswa DFT PCU unjuk karya dengan membawa warna baru sehingga mampu menginspirasi masyarakat. Tidak hanya itu saja, pagelaran ini dapat menjadi pilihan fashion generasi milenial, sehingga dapat memacu perputaran ekonomi kreatif, ” pungkas Chavella.(tok)