Charlie Munger, Tangan Kanan Investor Kakap Warren Buffet Meninggal di Usia 99 Tahun

oleh -358 Dilihat
Vice Chairman of Berkshire Hathaway, Charlie Munger attends the annual Berkshire shareholders meeting in Omaha, Nebraska, May 3, 2019. (Photo by Johannes EISELE / AFP) (Photo credit should read JOHANNES EISELE/AFP via Getty Images)

KILASJATIM.COM, Surabaya – Charlie Munger, tangan kanan investor kakap Warren Buffett, meninggal dunia pada hari Selasa (28/11/2023) waktu setempat dalam usia 99 tahun. Ketiadaan Munger meninggalkan kekosongan dalam konglomerasi Berkshire Hathaway.

Charlie Munger meninggal dunia dengan tenang di rumah sakit di California dan belum diumumkan penyebab pastinya. Munger seharusnya genap berusia 100 tahun pada 1 Januari mendatang. Saat dia meninggal dunia, Munger diperkirakan memiliki aset Rp 40 triliun.

“Berkshire Hathaway tidak akan bisa mencapai statusnya saat ini tanpa inspirasi, kebijaksanaan, dan partisipasi Charlie,” ujar Buffett, Ketua dan Chief Executive Officer Berkshire yang berusia 93 tahun.

Munger, bersama Buffett, dihormati oleh investor di seluruh dunia. Biasanya para investor berkumpul dalam acara tahunan pemegang saham Berkshire di Omaha, Nebraska, untuk mendengar kebijaksanaan keduanya dalam berinvestasi dan kehidupan.

Munger memulai kariernya dengan bekerja untuk kakek Warren Buffett selama Depresi Besar dengan bayaran 20 sen per jam. Dalam empat dekade, Munger menjadi orang kedua di Berkshire Hathaway Inc. yang mendampingi Buffett.

Kemitraan mereka dimulai pada tahun 1975, ketika Buffett menjabat sebagai chairman dan Munger menjadi vice chairman pada tahun 1978. Mereka berhasil mengubah Berkshire, yang berbasis di Omaha, Nebraska, menjadi konglomerat bernilai miliaran dolar dengan puluhan unit bisnis.

Meskipun memiliki gaya yang berbeda, baik dalam berbicara maupun berinvestasi, hubungan Buffett-Munger dianggap sebagai salah satu yang paling sukses dalam sejarah bisnis. Munger dikenal dengan gaya penyampaian yang tegas, seringkali melalui kalimat-kalimat singkat, mengenai investasi, ekonomi, dan kelemahan manusia.

Munger pernah menyamakan para bankir dengan “pecandu heroin yang tidak terkendali,” menyebut mata uang virtual Bitcoin sebagai “racun tikus,” dan mengatakan, “orang beradab tidak membeli emas. Mereka berinvestasi dalam bisnis yang produktif.” (bbs/nic)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Baca Juga :  Kompetisi #TikTokPintar, Ajak Kreator Berbagi Konten Edukasi