KILASJATIM.COM, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memproyeksikan bahwa salju abadi di puncak Pegunungan Jayawijaya akan habis pada tahun 2026. Hal ini merupakan dampak dari perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengungkapkan bahwa fenomena pencairan es tidak hanya terjadi di Jayawijaya, tetapi juga di Pegunungan Himalaya. Pegunungan yang melintasi Pakistan, Bhutan, India, Nepal, dan China ini merupakan lokasi Gunung Everest, puncak tertinggi di dunia.
Menurut Dwikorita, perubahan iklim yang memicu pencairan es disebabkan oleh meningkatnya gas rumah kaca, salah satunya akibat deforestasi. Ketika hutan dibabat habis, karbon dioksida yang terlepas ke atmosfer meningkat sehingga menyebabkan lonjakan suhu udara di permukaan.
“Riset yang dilakukan Tim Klimatologi BMKG memperkirakan bahwa pada tahun 2026, es ini kemungkinan besar sudah punah,” ujar Dwikorita dalam keterangannya pada Rabu (2/4/2025).
Sejak 2010, BMKG bekerja sama dengan PT Freeport Indonesia dalam memantau pencairan es abadi di Puncak Jayawijaya. Salah satu upaya pemantauan dilakukan dengan memasang stake berupa potongan pipa yang disambung dengan tali dan dipantau secara berkala.
Berdasarkan pemantauan tersebut, pada tahun 2010 ketebalan es mencapai 32 meter. Namun, pada periode November 2015 hingga Mei 2016, ketebalan tersebut menyusut drastis menjadi 5,6 meter. Bahkan, beberapa potongan pipa sudah tampak di permukaan, menandakan berkurangnya luas dan ketebalan es.
Antara tahun 2010 hingga 2017, pemantauan dilakukan langsung hingga Puncak Sudirman. Namun, sejak 2017, pemantauan hanya bisa dilakukan secara visual dari udara menggunakan flyover.
Pada periode 11-15 November 2024, BMKG kembali melakukan pemantauan terhadap gletser di Puncak Sudirman. Hasilnya menunjukkan bahwa luas es menyusut drastis dari 0,23 kilometer persegi pada 2022 menjadi hanya 0,11-0,16 kilometer persegi pada 2024.
BMKG mengimbau masyarakat untuk semakin peduli terhadap dampak perubahan iklim dan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan demi mengurangi laju pemanasan global. (den)