KILASJATIM.COM, Situbondo – Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolairud) Polres Situbondo, Polda Jawa Timur, mengintensifkan patroli untuk memberikan himbauan terkait informasi peringatan dini (early warning) dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait cuaca ekstrem yang berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi di wilayah Jawa Timur.
Kapolres Situbondo, AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto, SH, SIK, MH, melalui Kasatpolairud AKP Gede Sukarmadiyasa, menegaskan bahwa pihaknya merespons peringatan dini tersebut dengan melaksanakan patroli sambang nelayan door to door (DDS).
“Kami menghimbau untuk tidak melaut dan tetap waspada terhadap potensi bahaya gelombang tinggi di laut,” ujar AKP Gede, Sabtu (16/3).
Menurut AKP Gede, kondisi cuaca saat ini sangat ekstrem, dengan hujan deras disertai angin kencang yang berpotensi membahayakan bagi masyarakat yang beraktivitas di pantai dan para nelayan.
“Hasil pantauan personel Satpolairud menunjukkan bahwa cuaca di perairan Situbondo sejak seminggu lalu sangat ekstrem, dengan kecepatan angin mencapai 24 Knot atau sekitar 44 km/jam dan gelombang laut mencapai ketinggian 1,3 – 2 meter,” jelasnya.
Berdasarkan data tersebut, Satpolairud mengimbau agar nelayan dan masyarakat yang tinggal di pesisir untuk melakukan antisipasi terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir rob, angin puting beliung, dan petir.
“Saat ini, kami juga mewajibkan nelayan yang bekerja di karamba untuk menggunakan life jacket atau alat keselamatan lainnya dalam menjaga keselamatan diri,” tambahnya.
“Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama kami. Kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem merupakan bentuk perlindungan diri dan sesama,” ungkap AKP Gede.
Satpolairud berharap agar para nelayan dan masyarakat pesisir mematuhi himbauan dari Kepolisian demi menjaga keselamatan semua orang dari kemungkinan kecelakaan laut. (yud)
