Badai Angin di Banyuwangi: BMKG Imbau Masyarakat Waspada

oleh -778 Dilihat

KILASJATIM.COM, Banyuwangi – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan alasan di balik fenomena badai angin yang melanda Banyuwangi pada Minggu (9/2).

Prakirawan BMKG Banyuwangi, Ganis Dyah Limaran, menjelaskan bahwa angin kencang di Banyuwangi dipengaruhi oleh keberadaan Bibit Siklon Tropis 96S yang terpantau di selatan Nusa Tenggara Timur. Bibit siklon ini bergerak dengan kecepatan angin maksimum 18,9 knot atau sekitar 35 km/jam dengan tekanan minimum 999,4 hPa.

“Bibit siklon ini bergerak ke arah barat dan barat daya sehingga berdampak pada cuaca serta kecepatan angin di sebagian besar wilayah Jawa Timur,” ujar Ganis.

Puluhan Pohon Tumbang Akibat Angin Kencang

Fenomena angin kencang ini menyebabkan puluhan pohon tumbang di berbagai lokasi di Banyuwangi, mengganggu aktivitas warga dan lalu lintas. Selain itu, bibit siklon ini berpotensi berkembang dalam 24 jam ke depan menjadi siklon tropis yang lebih kuat. Keberadaannya dapat meningkatkan curah hujan, kecepatan angin, serta tinggi gelombang di beberapa wilayah Indonesia.

Selain bibit siklon tersebut, kecepatan angin di Jawa Timur juga dipengaruhi oleh keberadaan Siklon Tropis Taliah yang diprakirakan masih bertahan hingga 9 Februari 2025.

“Kondisi angin saat ini di Jawa Timur bertiup dari arah barat hingga barat laut dengan kecepatan mencapai 30 knot atau sekitar 54 km/jam. Peningkatan kecepatan angin juga berdampak pada kenaikan tinggi gelombang di perairan Jawa Timur,” jelasnya.

BMKG juga memperingatkan potensi gelombang tinggi di beberapa perairan. Di selatan Jawa dan Selat Bali, yang merupakan rute utama penyeberangan kapal, ketinggian gelombang diperkirakan berada pada kisaran 1,25 hingga 2,5 meter.

Sebagai langkah antisipasi, BMKG telah mengeluarkan imbauan terkait potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi pada 7-16 Februari 2025. Ganis menegaskan bahwa Jawa Timur saat ini berada pada musim hujan, bahkan beberapa wilayah sudah memasuki puncak musim hujan.

Baca Juga :  Kumham Jatim Dorong Kemudahan Berusaha Melalui Penyederhanaan Kebijakan Satu Peta dan Penataan Batas Desa

“Kami mengimbau masyarakat di Jawa Timur untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi, seperti hujan lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung selama periode 7-16 Februari 2025,” tutupnya. (zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.