BKSDA Jatim Apresiasi PHE WMO Lestarikan Lingkungan Taman Wisata Laut Labuhan

oleh -376 Dilihat

KILASJATIM.COM, Bangkalan – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur mengapresiasi kegiatan PHE WMO dalam melakukan upaya pelestarian lingkungan di Taman Wisata Labuhan yang telah memberikan dampak nyata terhadap keberlanjutan tumbuhan dan satwa. PHE WMO juga dipuji karena memperkaya data konservasi di wilayah tersebut.

Ichwan, Kepala Bidang KSDA Wilayah II Gresik, menyampaikan apresiasi kepada PHE WMO atas kegiatan konservasi yang telah dilakukan, khususnya di wilayah Madura bagian Utara. BKSDA juga mendukung untuk melakukan kegiatan peningkatan kapasitas bagi local hero untuk mendapatkan sertifikasi sebagai penggerak konservasi.

Dhany, Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA SKW IV Madura, juga berterima kasih kepada PHE WMO, dengan adanya kegiatan konservasi yang telah dilakukan dapat memperkaya data-data konservasi untuk di wilayah Madura.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan Anang Yulianto siap bekerjasama untuk melakukan perbaikan ekosistem yang mampu meningkatkan kualitas hidup, baik air, udara maupun tutupan lahan dengan melibatkan masyarakat sekitar.

“Kolaborasi antar stakeholder merupakan hal penting untuk menciptakan keberlanjutan program, masing-masing instansi tentunya juga memiliki keahlian yang berbeda-beda. Dengan adanya kerjasama yang dilakukan, kami berharap, program-program konservasi lingkungan yang dikembangkan melalui program CSR perusahaan dapat melibatkan banyak stakeholder sehingga dapat memperluas kebermanfaatan,” ujar Markus Pramudito, Manager PHE WMO Field.

PHE WMO yang merupakan bagian dari zona 11 Regional Indonesia Timur Subholding Upstream yang bekerjasama dengan Yayasan EKSAI dalam kegiatan Bird Banding sepanjang tahun 2016-2021 telah mampu menandai 202 Individu burung yang terdiri dari 32 jenis. Dari jumlah tersebut, satu jenis burung berstatus endangered, 7 jenis berstatus protected dan 4 jenis burung merupakan burung endemic.

Sedangkan melalui kerjasama dengan ITS dalam kegiatan monitoring, didapatkan data bahwa dulunya Labuhan yang mengalami kerusakan mangrove tertinggi dibanding 5 desa sekitarnya. Hal ini berdasarkan Studi Rencana Aksi Pengembangan Mangrove tahun 2014. Tahun ini lokasi tersebut telah menjadi kawasan mangrove yang berstatus baik atau rapat, dengan kerapatan pohon di sisi utara yakni 2.100 tegakan pwe hektare dan 4.600 tegakan per hektare di sisi barat.

Baca Juga :  Film Pendek "Sepanjang Jalan" Garapan Kamila.Andini Dipersembahkan Sebagai Apresiasi  Pengguna Setia Honda

Hal tersebut disampaikan di sela kegiatan Focus Grup Discussion (FGD) dan Monitoring Keanekaragaman Hayati di lokasi program CSR dan Konservasi Taman Wisata Laut Labuhan pada Selasa (4/7).

Selain dihadiri oleh BKSDA Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II Gresik dan SKW IV Madura Jawa Timur, kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangkalan, Yayasan EKSAI (Ekologi Satwa Alam Liar Indonesia), Agrie Conservation, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) serta kelompok pengelola program.

Peningkatan kualitas hidup baik pada ekosistem daratan maupun lautan merupakan tanggung jawab bersama dari berbagai sektor mulai dari pemerintah, perusahaan, pegiat lingkungan, perguruan tinggi maupun masyarakat sekitar.

Muhamad Arifin, General Manager Zona 11, juga mendukung kegiatan kolaboratif yang akan dilaksanakan oleh PHE WMO, BKSDA, DLH, Yayasan EKSAI, Agrie Conservation dan juga ITS dalam kegiatan monitoring. Hal tersebut perlu dilakukan secara kolaboratif untuk dapat menciptakan rekomendasi perbaikan program ke depannya.

PHE WMO tidak hanya berupaya memenuhi kebutuhan energi nasional namun berkomitmen untuk melaksanakan program kinerja berkelanjutan melalui inisiastif Environmental, Social, and Governance (ESG) yakni dukungan terhadap lingkungan hidup dan pengembangan komunitas di aspek sosial. Selain itu, program yang dilaksanakan juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) no. 15 Ekosistem Daratan dan no. 17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.