KILASJATIM.COM, Surabaya – Diet selalu menjadi topik perbincangan di belahan dunia manapun, terutama pada kaum perempuan. Salah satu tujuan seseorang menjalankan program diet adalah untuk memiliki tubuh yang ideal.
Saat ini, banyak sekali program diet yang bisa dipilih untuk mencapai berat badan ideal. Misalnya, mulai diet mediterania, diet keto, hingga diet vegan. Namun, selama menjalani diet apakah kamu juga peka terhadap tanda diet tidak sehat itu seperti apa?
Menurut laporan Global Burden of Disease, pola diet yang salah menjadi salah satu dari 5 penyebab kematian terbesar di dunia. Lantas, bagaimana mengetahui tanda-tanda bahwa diet yang kita jalankan itu tidak sehat?
1. Susah untuk fokus
Dokter spesialis gizi MRCCC Siloam Hospital, Inge Permadhi mengatakan, susah fokus menjadi salah satu tanda diet tidak sehat yang perlu diperhatikan.
Menurut Inge, alasan seseorang mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi dan fokus adalah kurangnya asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Terkadang, saat menjalani diet, kita akan mengurangi beberapa asupan nutrisi demi diet berjalan lancar.
2. Masalah kesehatan pada mulut
Munculnya masalah kesehatan pada mulut seperti gusi bengkak dan gigi berlubang yang meradang hingga berdarah menjadi salah satu tanda diet tidak sehat, menurut Cleveland Clinic.
Masalah gigi berlubang biasanya disebabkan karena terlalu banyak mengonsumsi gula. Sementara gusi yang bengkak disebabkan lantaran kurangnya asupan vitamin C.
3. Rambut menjadi mudah rontok
Selain munculnya masalah pada mulut, Cleveland Clinic juga mengungkapkan tanda lain dari diet tidak sehat, yaitu rambut menjadi mudah rontok.
Sebuah studi menunjukkan bahwa diet yang rendah protein, asam lemak esensial, dan nutrisi seperti vitamin C, seng, dan zat besi memiliki hubungan terkait rambut rontok, penipisan dan hilangnya pigmentasi pada rambut.
Terakhir, tanda yang mengisyaratkan bahwa diet kamu tidak sehat adalah mengalami maag. Meskipun sedang menjalani diet, tubuh tetap memerlukan asupan nutrisi setiap hari.
Lambung yang terlalu lama absen dari makanan akan terus memproduksi asam yang dapat memicu gejala maag. Asam lambung yang tinggi mampu menyebabkan peradangan dan iritasi pada lambung. (bbs/yun)
