Bantuan Pangan Pemerintah di Kabupaten Bondowoso Dinilai Tidak Tepat Sasaran

oleh -625 Dilihat

KILASJATIM.COM, Bondowoso – Bantuan pangan pemerintah di Kabupaten Bondowoso disinyalir banyak yang tidak tepat sasaran. Bahkan terdapat warga dengan ekonomi menengah ke atas hingga perawat tercatat sebagai penerima bantuan.

Padahal bantuan pangan berupa beras 10 kilogram tersebut diperuntukkan bagi warga miskin, serta keluarga rawan pangan dan gizi.

Salah seorang warga Kecamatan Wringin, Valin menjelaskan, di desanya terdapat warga yang secara ekonomi sudah mampu sejak lahir mendapatkan bantuan beras tersebut.

Bahkan, kata dia, terdapat salah seorang perawat yang bertugas di Jember juga mendapatkan bantuan pangan.

“Padahal masih ada warga miskin yang belum pernah menerima bantuan, justru tidak menerima bantuan pangan,” kata dia.

Berdasarkan informasi yang dia dapatkan, sepertinya data yang digunakan adalah data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).

Menurutnya, penerima PKH juga mendapatkan dan yang tercatat sebagai penerima adalah kepala keluarganya.

“Misalnya dulu yang dapat PKH istrinya, sekarang yang dapat undangan bantuan pangan adalah suaminya bukan lagi istrinya,” terang dia pada media ini, Jumat (2/2/2024).

Bahkan tidak hanya di wilayahnya, di desa lain juga ditemukan orang mampu menerima bantuan pangan tersebut.

“Ada yang miskin malah tidak dapat. Entah data apa yang menjadi dasar penyaluran bantuan ini,” terang dia.

Menurutnya, sasaran bantuan ini aneh, karena yang mendapatkan justru yang ekonominya menengah ke atas.

“Saya bertanya-tanya di beberapa desa ternyata sama,” terang dia, Jumat (2/2/2023).

Sementara PJ Bupati Bondowoso, Bambang Soekwanto menjelaskan, data penerima tersebut dari Menko PMK (Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan).

Data tersebut turun ke Bulog sebagai penyalur. “Bukan ke Dinsos, tapi ke Bulog,” imbuh dia.

Baca Juga :  Antisipasi Kelangkaan Gula, DPR Berharap Pemerintah Segera Lakukan Impor

Ditambahkan Kepala Perum Bulog Bondowoso-Situbondo, Hesty Retno Kusumastuti, setelah menerima data Bulog berkoordinasi dengan Pemkab Bondowoso.

Menurutnya, data tersebut kemudian dilakukan verifikasi dan validasi. Jika penerima sudah meninggal dan datanya ganda maka akan diganti.

Sementara jika penggantinya tidak ada di data Menko PMK, maka menggunakan data P3KE Pemda yang sudah di-SK bupati.

“Kalau gak nemu lagi di DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial). Berlapis,” imbuh dia.

Diberitakan sebelumnya, total ada 117.695 penerima bantuan pangan pemerintah di Kabupaten Bondowoso. Bantuan tersebut disalurkan sejak 1 Februari hingga 9 Februari 2024 nanti. (har)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.