Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, Pj. Bupati Pasuruan Minta Warga Gotong Royong Bersihkan Sungai dan Saluran Air

oleh -310 Dilihat

KILASJATIM.COM, Pasuruan – Masih tingginya curah hujan dengan intensitas sedang hingga deras yang mengguyur merata di wilayah Kabupaten Pasuruan dalam beberapa hari terakhir, Penjabat (Pj.) Bupati Pasuruan, Andriyanto menghimbau masyarakat agar selalu meningkatkan kewaspadaan. Terutama bagi mereka yang berdomisili di kawasan rawan bencana banjir. Sebut saja Kecamatan Beji, Bangil, Gempol, Rejoso, Grati dan Winongan.

Oleh karena itu, pembersihan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang dilakukan secara kolektif dan berkelanjutan diantara solusinya. Seperti halnya yang disampaikannya di penghujung pengajian Khotmil Qur’an di Command Center pada hari Kamis (15/2/2024).

“Bencana hidrometeorologi masih mengancam Kabupaten Pasuruan. Memang posisi Kabupaten Pasuruan yang lebih banyak di sektor hilir, sehingga kita banyak limpahan lumpur, batu dari daerah atas. Baik dari DAS Brantas maupun sungai milik Provinsi Jatim sudah mulai dibersihkan,” pinta Pj. Bupati Andriyanto didampingi oleh Sekretaris Daerah Yudha Triwidya Sasongko dan Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Agus Masjhadi.

Dalam agenda pengajian rutin setiap hari Kamis yang dilakukan secara hybrid tersebut, Pj. Bupati Andriyanto tidak jemu-jemunya mengajak warga agar terus membersihkan DAS secara bergotong-royong. Tidak terkecuali melakukan normalisasi selokan dan saluran air di masing-masing lingkungan tempat tinggalnya.

“Semuanya harus ekstra waspada mengantisiasi banjir. Saya nitip kepada masyarakat, jangan segan untuk membersihkan sungai dan selokan-selokan di lingkungannya. Insyaallah jika selokan bersih dan lancar, maka tidak akan terjadi banjir. Misal, sungai di Desa Kedungringin Beji sekarang ini sudah mulai bersih dari Eceng Gondok jadi genangan air sudah surut sehingga masyarakat di sana bisa Pemilu,” urainya.

Di sisi lain, Pj. Bupati Andriyanto menginstruksikan kepada seluruh Kepala Puskesmas beserta jajaranya agar meningkatkan kesiap-siagaannya terhadap kejadian yang tidak diinginkan. Selalu waspada dengan segala kemungkinan adanya keluhan kesehatan masyarakat yang diakibatkan di musim hujan.

Baca Juga :  Pemdes Sambut Baik Rencana Pemkab Bojonegoro Bagikan Mobil Siaga

“Kasus hipotermia pada anak harus diwaspadai saat musim hujan yang berpotensi banjir. Kalau dibiarkan 24 jam maka akan menimbulkan diare, dehidrasi dan sebagainya. Maka harus diantisipasi bersama,” pungkas Pj. Bupati Pasuruan.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi menambahkan tentang pentingnya kepedulian lingkungan yang wajib dimiliki oleh setiap individu. Terutama bagi warga yang tinggal di kawasan rentan banjir musiman.

“Mengingat banjir genangan di Desa Kedungringin dan Kedungboto hampir tiap musim hujan terjadi, maka warga setempat perlu meningkatkan ketangguhannya. Diantaranya dengan meningkatkan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan dan menjaga kesehatan,” imbuhnya. (sat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.