KILASJATIM.COM, Kediri – Akhir Desember 2024 hingga awal Januari 2025, sebanyak 32 kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dilaporkan menyerang sapi pedaging milik para peternak di Kota Kediri. Menanggapi situasi ini, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri, Muhammad Ridwan, menyatakan pihaknya akan segera mengambil tindakan untuk menangani kasus tersebut.
“Kami pastikan masyarakat tetap tenang. Sapi yang sakit dapat kami obati dengan pemberian vitamin dan langkah-langkah untuk meningkatkan kekebalan tubuh hewan tersebut, karena memang pengobatan PMK fokus pada peningkatan imunitas,” ungkap Ridwan pada Kamis (9/1).
Ridwan juga menyampaikan harapannya agar program vaksinasi PMK dapat segera dilaksanakan. Ia mengaku telah menerima informasi dari Kementerian Pertanian RI dan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur terkait rencana dropping vaksin untuk PMK.
“Tahun lalu, tepatnya di akhir 2024, vaksin tidak tersedia karena stoknya menipis dan kasusnya sudah tidak ditemukan. Namun, dengan munculnya kasus baru serta tingginya mobilitas ternak, PMK kembali menyerang di Kediri dan wilayah Jawa Timur secara umum,” tambahnya.
Ciri-ciri Sapi Terkena PMK
Ridwan menjelaskan beberapa ciri sapi yang terkena PMK, di antaranya mulut berbusa, luka di lidah, kesulitan menelan air liur, suhu tubuh tinggi, kesulitan berdiri, bahkan tidak mampu berdiri akibat kuku yang sakit.
Dalam waktu dekat, DKPP Kota Kediri akan melakukan pemantauan di pasar hewan sekaligus mengadakan sosialisasi kepada para pedagang dan peternak. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan semua pihak terhadap wabah PMK.
“Kami berharap para peternak lebih berhati-hati, terutama saat membeli atau memindahkan ternak, agar wabah ini tidak meluas,” pungkasnya.