KILASJATIM.COM, SURABAYA – Universitas Airlangga (UNAIR) kembali meluluskan putra-putri kebanggaannya dalam prosesi wisuda hari pertama pada Sabtu (14/10/2023). Pada periode 234 itu, Rektor UNAIR Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak secara resmi meluluskan sejumlah 1.382 wisudawan.
Dalam perhelatan yang berlangsung di Airlangga Convention Centre (ACC) Kampus MERR-C itu, Prof Nasih berpesan agar para wisudawan selalu percaya diri. Ia mengingatkan bahwa mereka merupakan orang-orang terpilih yang berhasil lulus dari salah satu universitas ternama dalam negeri.
“Jumlah mahasiswa di seluruh Indonesia itu jutaan. Anda adalah orang-orang yang beruntung, orang-orang terpilih yang dapat wisuda bukan di sembarang perguruan tinggi, tetapi di Universitas Airlangga,” ujar Prof Nasih.
Kepercayaan Diri
Bukan tanpa alasan, Prof Nasih melihat bahwa salah satu permasalahan besar pada alumni UNAIR adalah kurangnya kepercayaan diri. Oleh karena itu, Prof Nasih berharap pada para wisudawan untuk percaya diri mengingat UNAIR menjadi salah satu universitas unggulan, bahkan dalam kancah global.
“Kabar terbaru, kalau tahun lalu UNAIR di Asia berada di peringkat 91, tahun ini insya Allah UNAIR sudah pada posisi 67 Asia. Anda adalah lulusan perguruan tinggi ternama, hebat, yang paling top di Indonesia,” terangnya.
Maka dari itu, Prof Nasih berpesan untuk para wisudawan untuk tidak ragu membusungkan dadanya sebagai bagian dari keluarga alumni UNAIR. Menurut Prof Nasih, kepercayaan diri ibarat bambu runcing para pahlawan, sederhana namun sangat berharga.
“Bukan di soal bambu runcingnya, tetapi yang terpenting adalah kepercayaan diri dan keyakinannya bahwa meskipun hanya memegang bambu runcing kita akan bisa mengalahkan apapun,” ujarnya.
“Oleh karena itu,” sambung Prof Nasih, “salah satu kuncinya adalah kepercayaan diri dan keyakinan untuk menjadi yang terbaik, memberikan yang terbaik, kemudian mengatasi berbagai macam persoalan yang ada.”
Tidak Berhenti Belajar
Guna mencapai keberhasilan, kepada semua wisudawan Prof Nasih mengatakan untuk tidak berhenti belajar. Meskipun sudah resmi keluar sebagai lulusan, Prof Nasih menekankan bahwa wisuda bukanlah penanda bagi seseorang untuk berhenti belajar.
“Untuk mencapai ke sana, maka tolong jangan berhenti belajar hanya sampai di sini. Wisuda bukan stopan untuk berhenti, wisuda adalah tahapan untuk melanjutkan belajar, belajar, belajar,” lanjut Prof Nasih.
Menurut Prof Nasih, belajar tidak terbatas akan waktu, tempat, dan pada siapa seseorang menimbah ilmu. Seluruh unsur yang ada di kehidupan akan memberikan pelajaran yang berharga bagi semua orang, termasuk para lulusan UNAIR.
“Belajar mesti sepanjang hayat, belajar tidak kenal waktu dan tempat, tidak kenal siapa saja gurunya, semua unsur kehidupan ini adalah guru-guru kita. Semua waktu yang kita punya adalah waktu untuk belajar, semua tempat adalah tempat untuk belajar,” ungkapnya.
“Insya Allah dengan terus belajar, keberhasilan penyesuaian diri akan berbagai macam tantangan akan bisa kita lakukan. Hanya dengan belajar secara terus menerus, keberhasilan akan ada di tangan kita semuanya,” tutup Prof Nasih. (*)
