KILASJATIM.COM, Surabaya – Jelang Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, Tim Satgas Pangan Bareskrim Mabes Polri telah melakukan inspeksi terhadap sejumlah pasar, toko retail, dan gudang Bulog di berbagai wilayah Jawa Timur. Tujuan dari inspeksi ini adalah untuk memastikan ketersediaan stok beras yang cukup sehingga masyarakat tidak perlu melakukan panic buying.
Dalam kegiatan pengecekan tersebut, Tim Satgas Pangan Bareskrim Mabes Polri ditemani oleh Ditreskrimsus Polda Jatim, Bulog Jatim, dan Dinas Pertanian Jatim. Kepala Satgas Pangan Bareskrim Polri, Kombes Teddy Suhendyawan Syarif, menyatakan bahwa pihaknya telah memeriksa gudang beras di Sidoarjo yang siap untuk memasok ke retail seperti minimarket.
“Di gudang itu stoknya sangat mencukupi untuk dijual ke retail seperti Indomaret atau Alfamart. Bahkan sekarang kita berada di Transmart dan ketersediaan barangnya memadai bahkan berlebih,” ujar Teddy kepada wartawan pada Kamis (29/3/2024).
Teddy juga menginformasikan bahwa menurut data dari Bulog Jatim, ketersediaan beras di Jawa Timur saat ini telah mencukupi bahkan untuk wilayah Indonesia bagian timur seperti Sulawesi Utara, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
“Berdasarkan pengecekan kami di berbagai wilayah di Jatim, harga beras sudah mulai menurun. Range harganya sudah menurun sekitar seratus hingga delapan ratus rupiah. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir, terutama mengenai panic buying karena stoknya sudah mencukupi,” tambah Teddy.
Sementara itu, Manajer Operasional Bulog Kanwil Jatim, Fahrurrozi, juga memastikan bahwa stok beras di Jawa Timur aman.
“Stok di Bulog Kanwil Jatim untuk tiga bulan ke depan masih sangat cukup. Saat ini di Gudang Bulog sudah tersedia stok hampir 170 ribu ton, itu sudah sangat mencukupi kebutuhan Jawa Timur bahkan setelah lebaran pun masih mencukupi,” ungkap Fahrurrozi.
Dengan demikian, hasil inspeksi yang dilakukan oleh Tim Satgas Pangan Bareskrim Mabes Polri memberikan keyakinan bahwa ketersediaan beras di Jawa Timur telah terjamin dan masyarakat tidak perlu khawatir akan kelangkaan atau kenaikan harga menjelang bulan puasa dan Hari Raya Idul Fitri. (dya)
