Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Jawa Timur Terjaga, Triwulan-II 2023  Ekonomi Jatim Tumbuh 5,24% year-on-year

oleh -432 Dilihat

Kepala OJK Regional 4 Jatim Giri Tribroto saat paparan di acara media update dan sharing knowledge di Solo, Selasa (17/10/2023) (kilasjatim.com/Nova)

KILASJATIM.COM, Solo –  Otoritas Jasa Keuangan Regional 4 Jawa Timur (OJK KR 04) menilai kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) di Jawa Timur sampai dengan posisi Agustus 2023 masih stabil di tengah tingginya dinamika perekonomian global dengan stabilitas terjaga, permodalan yang solid, profil risiko tetap terjaga dan likuiditas yang memadai sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan di Jawa Timur mampu memitigasi risiko higher for longer suku bunga global.

Sepanjang Triwulan-II 2023 ekonomi Indonesia tumbuh 5,17% year-on-year, kinerja perekonomian didukung oleh peningkatan mobilitas masyarakat, momen Hari Besar Keagamaan dan cuti Bersama serta penyesuaian harga BBM yang mendorong peningkatan konsumsi masyarakat dan aktivitas produksi.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4 Jawa Timur mencatat penyaluran kredit perbankan di sektor rumah tangga atau kredit konsumtif mengalami pertumbuhan tertinggi mencapai 8,06% per Agustus 2023.

Kepala OJK Regional 4 Jatim Giri Tribroto mengatakan peningkatan penyaluran kredit perbankan di sektor rumah tangga yang cukup tinggi ini menunjukkan daya beli masyarakat di Jatim cukup bagus meskipun banyak tekanan isu perekonomian global.

 “Kredit perbankan ini turut mendukung perekonomian Jatim, di mana kredit rumah tangga menopang PDRB dari sisi pengeluaran atau konsumsi,” katanya dalam Media Update OJK Regional 4 Jatim di Solo, Selasa (17/10/2023).

Dijelaskan Giri kredit perbankan di Jatim hingga Agustus 2023 mencapai Rp554,3 triliun atau tumbuh 6,35% (yoy). Secara umum, mayoritas kredit perbankan Jatim disalurkan kepada usaha-usaha produktif yang ditopang oleh Kredit Modal Kerja (KMK) dengan kontribusi sebesar 53,82% dari total kredit perbankan.

Baca Juga :  Gubernur Khofifah Minta Pj Bupati dan Wali Kota Pelajari Detail Memori Jabatan untuk Kesinambungan Program Pembangunan

“Dari segi golongan debitur, 39,21% kredit disalurkan kepada UMKM,” katanya. Adapun dari total penyaluran kredit perbankan Rp554,3 triliun ini disumbang oleh lima sektor ekonomi terbesar bagi pembiayaan, di antaranya rumah tangga sebesar Rp157,7 triliun atau naik 8,06% (yoy) dengan kontribusi sebesar 28,44%, disusul sektor perdagangan besar dan eceran Rp145,3 triliun atau naik 3,57% (yoy) dengan share 26,20%.

 Berdasarkan jenis bank, dari total penyaluran kredit itu disumbang oleh Bank Umum Konvensional (BUK) dan Bank Umum Syariah (BUS) Rp537,7 triliun atau tumbuh 6,06% (yoy) dengan kontribusi 97%, dan dari Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan BPR Syariah Rp16,6 triliun tumbuh 16,48% (yoy) dengan share 3%.

Secara umum, tambah Giri, sepanjang 2023 ini kondisi perbankan di Jatim masih menunjukkan kinerja yang solid, tercermin dari total aset, Dana Pihak Ketigda (DPK) dan kredit dengan didukung risiko kredit yang menurun dan terjaga rendah.

“Risiko kredit juga termitigasi dengan baik dengan pencadangan yang cukup sehingga rasio Non-Performing Loan (NPL) Gross dan Net Perbankan pada Agustus 2023 masing-masing berada di level 3,72% dan 1,42%,” ujar Giri.

Selanjutnya, di Jawa Timur, sepanjang Triwulan-II 2023 ekonomi tumbuh sebesar 5,24% year-on-year, lebih tinggi dibandingkan Nasional dan menempati peringkat dua di Pulau Jawa setelah Jawa Barat yang mencatatkan pertumbuhan 5,25% year-on-year. Jawa Timur adalah penyumbang perekonomian terbesar kedua di Pulau Jawa dengan kontribusi sebesar 25,23%, menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia yang konsisten diatas 5% sejak 2022.

Konsumsi Rumah Tangga tetap menjadi kontributor utama Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur dari sisi Pengeluaran dengan porsi sebesar 61,23% dan pertumbuhan sebesar 5,1% year-on-year yang didorong oleh subkomponen Transportasi/Angkutan, Barang Pribadi dan Jasa Perorangan, Komunikasi, serta Rekreasi dan Budaya. Di sisi lain, Komponen Ekspor terkontraksi sebesar -2,29% year-on-year akibat menurunnya komoditas utama ekspor barang luar negeri seperti komoditas lemak dan minyak hewan, kayu dan barang dari kayu serta bahan kimia organik.

Baca Juga :  Gubernur Khofifah Optimis Jatim jadi Simpul Ekonomi Dunia

Dari sisi Lapangan Usaha, Sektor Industri Pengolahan menyumbang porsi terbesar pada PDRB Jawa Timur sebesar 30,17% dengan pertumbuhan sebesar 3,99% year-on-year dimana industri makanan dan minuman, industri alat angkut, industri kulit dan barang dari kulit, serta industri logam dasar menjadi pendorong utama dalam meningkatkan kinerja kategori industri. Sektor Perdagangan menyumbang porsi sebesar 18,75% pada PDRB Jawa Timur dengan pertumbuhan sebesar 6,44% year-on-year didukung oleh peningkatan penjualan kendaraan bermotor seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi. (nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.