KILASJATIM.COM, Kediri – Imbas anjloknya Kereta Api (KA) Pandalungan relasi Gambir-Surabaya-Jember di Sidoarjo, Jawa Timur, membuat sejumlah perjalanan dari Daop 7 Madiun mengalami keterlambatan. Hal itu karena perubahan pola operasi dengan rute perjalanan memutar.
Manager Humas PT KAI Daop 7 Madiun, Kuswardojo, mengatakan, setidaknya ada lima KA di Daop 7 Madiun dari dan menuju Jember akan mengalami kelambatan akibat insiden tersebut.
Adapun kelima KA perjalanan itu yakni, KA Ranggajati relasi Jember-Cirebon, KA Logawa relasi Jember-Purwokerto, KA Sritanjung relasi Jember-Lempuyangan, KA Sritanjung relasi Lempuyangan-Jember, dan KA Logawa relasi Purwokerto-Jember.
“PT KAI mengucapkan permohonan maaf kepada pelanggan atas terganggunya perjalanan dan kelambatan kedatangan KA. PT KAI akan terus memberikan informasi terbaru melalui SMS blast kepada para pelanggan,” ujarnya, Minggu (14/1/2024).
Kuswardojo menjelaskan, sejauh ini jalur KA yang berada di Stasiun Tanggulangin masih belum dapat dilewati. KAI saat ini berusaha mengevakuasi untuk mengangkat sejumlah kereta yang anjlok.
Dalam mengantisipasi rintang jalan di Stasiun Tanggulangin, Kuswardojo menyampaikan, PT KAI melakukan rekayasa pola operasi memutar. Dia menuturkan, KA yang seharusnya melalui petak jalan Bangil-Surabaya Gubeng-Kertosono, saat ini dialihkan melalui rute petak jalan Bangil-Malang-Kertosono.
Sebelumnya, Kereta Api (KA) Pandalungan relasi Gambir-Surabaya-Jember anjlok di emplasemen Stasiun Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Minggu (14/1/2024) pagi.
KA 11 gerbong dari arah utara menuju ke selatan ini anjlok di emplasemen atau peron Tanggulangin pukul 07.55 WIB. Sebanyak dua gerbong dan satu lokomotif anjlok.
Sementara itu, ekor dari rangkaian gerbong kereta sempat menutup di jalur perlintasan Kludan, Tanggulangin. Hingga pukul 10.00 WIB, sembilan rangkaian gerbong ditarik menuju stasiun KA Sidoarjo. (bbs/sat)
