Rp 15 Miliar Untuk Bangun Pedestrian di 3 Kawasan, Dewan Ingatkan Jangan Terlalu Boros

oleh -291 Dilihat
Istimewa

KILASJATIM.COM, Surabaya: Pemkot Surabaya tahun ini menargetkan membuat tiga jalur pedestrian (trotoar) yang ada di Surabaya. Penambahan jalur pedestrian itu untuk membuat nyaman pejalan kaki serta untuk penataan kawasan. Selain menambah pedestarian juga meneruskan pembangunan yang masih butuh sentuhan finishing.

Kabid Jembatan dan Jalan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya, Adi Gunita mengatakan tiga pedestarian baru tersebut akan dibuat di Jalan KH Mas Mansyur, Gembong dan Dharmahusada. Masing-masing panjang pedestarian bervariasi sekitar 900 meter dan 800 meter.

“Kalau yang di Jalan KH Mas Mansyur dan Gembong hampir 1 kilometer (900 meter) sedangkan di Jalan Dharmahusada sepanjang 800 meter,”kata Adi, Senin (10/4).

Pengerjaan tersebut akan mulai dikerjakan setelah lebaran. Karena pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan perangkat setempat yang tidak menginginkan adanya galian di bulan ramadan. “Kalau dikerjakan di bulan ramadan ini tidak memungkinkan, jadi setelah ramadan kita mulai kerjakan,”jelasnya.

Untuk anggaran pengerjaan tersebut antara Rp 12 miliar sampai Rp 15 miliar. Dan akan tuntas dalam waktu 180 hari kerja. “Selain pengerjaan tiga pedestarian yang baru kami juga meneruskan tiga titik pedestarian yang belum di overtopping yakni di Jalan Darmo Satelit, Pasar Turi (PGS) dan di Jalan Demak. Rata-rata sepanjang 3 kilometer (pedestarian),”ungkap Adi.

Pedestrian yang dibuat menurutnya menjadi skala prioritas karena melihat dari sisi penataan mengatasi genangan, penataan kawasan sekitarnya, dan peningkatan ekonomi warga setempat.  “Memang kami petakan dengan skala prioritas. Namun ada juga yang laporan warga,”ujarnya.

Sementara itu anggota Komisi C DPRD  Surabaya Buchori Imron mengatakan bahwa pembangunan atau pembuatan pedestarian baru jangan terlalu banyak menelan anggaran yang bersumber dari APBD Surabaya. Karena masih banyak proyek fisik yang lebih penting. “Jangan sampai menelan anggaran terlalu besar, kalau dilelang harus transparan, dan online supaya dana bisa irit,” kata Buchori.

Baca Juga :  Serahkan Bansos dan Zakat Produktif di Kab. Mojokerto, Gubernur Khofifah Berharap jadi Bantalan Sosial Masyarakat Rentan Ekonomi

Ia juga menyayangkan seiring pembangunan pedestrian baru tidak dilakukan pengawasan. Karena jalur khusus pejalanan kaki itu beralih fungsi tidak dimanfaatkan semestinya. Seperti contoh pedestrian di Jalan Kedung Doro. Banyak hambatan karena kondisi saat ini banyak penjual bunga yang menggelar lapaknya di lokasi tersebut. Padahal pedestrian itu tidak lama baru selesai dikerjakan.

“Pemkot harus tegas. Karena banyak pedagang pedagang itu menggunakan pedestrian untuk jualan. Harus ditindak tegas. Karena itu tidak semestinya untuk berjualan itu peruntukannya untuk pejalan kaki,”tegasnya.

Memang tidak bisa dipungkiri, pembangunan pedestrian tersebut juga perlu dilakukan untuk mengutamakan keselamatan pejalan kaki. Sebab, kondisi saat ini banyak pedestrian kondisinya kurang layak sehingga membuat warga memilih menggunakan kendaraan motor untuk menuju ke suatu tempat.

“Masyarakat belum sepenuhnya menggunakan pedestrian, jadi untuk membiasakan masyarakat memanfaatkan pedestrian supaya jalan kaki di pedestrian itu perlu dibiasakan dan dibudayakan,” pungkasnya. (nia)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.